Jakarta, Aktual.co — Ketua DPD Irman Gusman mengingatkan, kondisi ekonomi nasional yang sangat rapuh rentan memunculkan gejolak sosial di masyarakat. Apalagi akses masyarakat untuk merasakan kue pertumbuhan ekonomi sangat terbatas, sehingga kesenjangan sosial semakin melebar.

“Pemerintah harus benar-benar bisa meningkatkan akses ekonomi rakyat kecil. Sebab koefisien gini kita sangat memprihatinkan, yakni 0,41 persen,” ujar Irman, kepada Aktual, di Jakarta, Minggu (28/12)

Koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk menilai distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa merata pendapatan dan kekayaan didistribusikan di antara populasi.

Untuk membuka akses ekonomi rakyat kecil, Irman meminta pemerintah menjalankan berbagai program pembiayaan yang lebih nyata. Membuka akses kepada perbankan, menjalankan reformasi agraria secara konsisten, serta memberi jaminan terhadap pemasaran hasil pertanian, termasuk memberi bantuan pembiayaan kepada nelayan.

Indonesia memang konsisten mengalami pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir, namun kualitas pertumbuhan itu sangat rendah. Hal ini memicu lahirnya kesenjangan pendapatan antara kelas atas dengan kelas menengah dan kelas bawah.

“Kita juga menyoroti soal liberalisasi ekonomi yang menghadapi banyak masalah. Industri dalam negeri banyak yang ambruk karena kalah bersaing dengan produk asing. Pemerintah seperti lepas tangan dengan menyerahkan banyak hal kepada pasar,” tukas Irman.

Irman memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tutup tahun 2014 sebesar 5,1 persen. Paling terendah dalam 10 tahun terakhir, kecuali saat krisis global tahun 2009 yang tumbuh 4,6 persen. (Laporan Reporter Aktual: M Shalan)

Artikel ini ditulis oleh: