Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR Setya Novanto mengatakan proses rencana pembangunan 7 megaproyek Kompleks Parlemen akan tetap berjalan meskipun masih banyak yang harus dikaji.

Meskipun, sebelumnya Presiden Jokowi menolak untuk meresmikan pembangunan 7 proyek tersebut. Sebab, Jokowi ingin ada usulan yang jelas terlebih dahulu dari DPR sebelum meresmikan proyek ini.

“Ya semua itu prosesnya masih sangat panjang, jadi yang penting semuanya untuk kepentingan bagaimana kita tingkatkan kesejahteraan rakyat, tingkatkan kinerja DPR,” ujar Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/8).

Namun, Novanto mengaku pihaknya tidak akan memaksa pemerintah untuk memberikan persetujuannya agar 7 megaproyek tersebut bisa segera direalisasikan.

Politisi Golkar ini menekankan, dalam proses pembangunan 7 megaproyek yang anggarannya mencapai Rp 1,6 triliun tersebut, DPR tetap mengedepankan kondisi ekonomi yang sedang dihadapi.

Novanto menegaskan, jika memang kondisi ekonomi sedang melemah, maka yang harus menjadi prioritas adalah tetap memperkuat ekonomi terlebih dulu.

“Jadi semuanya kita cari jalan keluar terbaik dengan situasi sekarang ini harus kita sama-sama melihat dengan keadaan ekonomi terus kita akan tingkatkan,” tandasnya

Diketahui, 7 Proyek yang akan dibangun DPR ialah pembangunan museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.

Artikel ini ditulis oleh: