“Jika etika dijadikan sumber kekuatan dalam sistem hukum kita, saya yakin kita tidak akan mendengar lagi ada seorang hakim atau penegak hukum lainnnya yang terlibat korupsi, apalagi sampai terkena operasi tangkap tangan KPK,” ujarnya.

Lebih lanjut politisi Golkar itu menyampaikan, etika mempunyai peran penting bagi hakim dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ‘wakil Tuhan’ di bumi. Persoalan etika hakim juga berhubungan erat dengan dengan soal profesionalitas dan integritas para hakim secara pribadi.
“Hakim selain sebagai penegak hukum yang memegang peranan kunci dalam memutuskan perkara secara adil, juga dituntut mampu menjadi contoh teladan yang baik bagi masyarakat,” terang Bamsoet.
Sehingga ia menilai, pelanggaran etika menunjukkan kurangnya profesionalitas dan integritas moral hakim yang akan memudarkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi peradilan.
“Siapapun yang melakukan pelanggaran, bukan hanya diproses secara hukum, tetapi juga mendapatkan sanksi sosial  melalui peradilan etik,” ucap mantan Ketua Komisi III DPR itu menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh: