Dalam aksinya ribuan buruh membawa berbagai isu seperti mencabut Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015, soal kenaikan upah tidak lebih dari 11 persen dan tolak Reklamasi Teluk Jakarta.

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Setya Novanto berharap peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada hari ini, Senin, (1/5) tidak hanya sekedar ceremony semata.

Menurutnya, ada beberapa nilai-nilai kehidupan dalam historis May Day yang dapat dipetik dari perjuangan panjang kaum pekerja, sejak dulu dan hingga saat ini.

“Seingat saya dulu tuntutan utama dari para pekerja adalah waktu kerja yang lebih manusiawi yaitu delapan jam. Angka delapan jam ini berdasarkan “triple day” atau pembagian 3 waktu pada 1 hari (24 jam) yaitu 8 jam kerja, 8 jam beristirahat dan 8 jam berekreasi sehingga para pekerja memiliki waktu untuk belajar guna meningkatkan pengetahuannya, waktu mengurus kehidupan pribadi, religi bersama keluarganya serta memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat lainnya,” ujar Novanto di Jakarta, Senin (1/5).

Tak dapat dipungkiri, lanjutnya, meski teknologi dalam dunia industri kian hari semakin pesat, tanpa keberadaan para pekerja disebuah pabrik atau tempat industri, mesin-mesin canggih bahkan robot-robot serta bahan baku yang ada, tidak akan berubah menjadi sebuah produk yang sempurna. Kata Novanto, sentuhan tangan para pekerja lah yang dapat meramu teknologi dan bahan baku untuk menjadi sebuah produk jadi.

“Saya mendengar hari ini ribuan para pekerja akan turun ke jalan untuk merayakan May Day. Saya menghimbau agar aksi ini dilakukan dengan damai, saling menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan bersama. Saya pastikan petugas keamanan dalam hal ini Polri akan menjaga keamanan dan kenyamanan aksi saudara-saudara kita saat turun ke jalan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka