Wakil Presiden Jusuf Kalla (tiga kiri), sejumlah pejabat negara, diantaranya Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko (kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (keempat kiri), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (tengah) serta mantan Kepala BNN Komjen Pol (Purn) Budi Waseso (tiga kanan), memberikan keterangan pers sebelum memusnahkan narkotika jenis sabu di lapangan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/5/2018). Sebanyak 2,647 ton barang bukti narkotika jenis sabu dimusnahkan dari hasil penyitaan oleh BNN dan Direktorat IV Bareskrim Polri dari delapan tersangka yang diancam hukuman mati. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri diminta untuk terus memetakan berbagai daerah rawan yang menjadi pintu masuknya narkoba ke Indonesia.

Salah satunya dengan menutup akses atau jalur-jalur tikus bagi masuknya narkoba dari luar negeri.

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (25/8) merespons kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan anggota DPRD Langkat, Sumatera Utara berinisial IH alias Hongkong belum lama ini. Wakil rakyat di daerah yang berhadapan dengan Selat Malaka itu terlibat dalam penyelundupan 105 kilogram sabu-sabu dan 30 ribu butir ekstasi.

“Meminta Kepolisian RI dan Badan Narkotika Nasional bekerja sama untuk memetakan jalur-jalur masuknya narkotika ke Indonesia baik melalui darat maupun laut,” kata Bamsoet.

“Jalur untuk masuk narkoba harus diputus dengan menempatkan penjagaan dan pemeriksaan yang ketat terhadap setiap orang yang melewatinya,” tambahnya.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan, keberhasilan BNN mengungkap penyelundupan narkoba yang melibatkan oknum DPRD patut diapresiasi. Legislator Golkar ini juga menambahkan, DPR mendukung program pemerintah dalam memerangi narkotika.

“Keterlibatan salah satu anggota DPRD Langkat itu merupakan perbuatan pribadi dan tidak melibatkan institusi. DPR meminta Kepolisian RI dan BNN mengusut tuntas dan menemukan dalang di balik kepemilikan sejumlah narkotika tersebut dan menindak tegas para pelakunya sesuai ketentuan hukum yang berlaku,”paparnya.

Bamsoet berpendapat, Indonesia sudah masuk kondisi darurat narkoba. Oleh karena itu, baik Polri maupun BNN harus makin waspada terhadap beragam modus penyelundupan narkoba dan berbagai jenis baru barang haram itu.

“Mendorong kepolisian bersama BNN untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan pengawasan terhadap beredarnya narkotika, termasuk mengantisipasi masuknya narkoba jenis baru ke Indonesia.”

Oleh karena itu, salah satu elemen penting dalam perang melawan narkoba adalah masyarakat. “Mengimbau seluruh masyarakat untuk bersatu dalam memerangi narkotika,”pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang