Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo memberikan sambutan saat peluncuran buku Komunikasi Politik Jokowi di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/3). Buku tersebut mengupas bahasa komunikasi politik Presiden Jokowi yang lebih banyak menggunakan langkah nyata untuk melawan serangan politik dari pihak lain. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai kabinet baru harus fokus dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi inisiatif Presiden terpilih Joko Widodo dalam lima tahun kedepan.

“Negara harus mengalokasi ruang dan waktu yang memadai bagi orang muda dan remaja untuk bertumbuh kembang menjadi generasi milenial dan generasi Z yang kompeten dan kompetitif. Agenda ini hendaknya menjadi prioritas dan fokus kabinet baru yang formasinya sedang dipersiapkan Presiden Jokowi,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (7/7).

Menurut dia, pesan tersebut penting dan juga relevan untuk dikedepankan lagi di ruang publik, di tengah isu tentang calon menteri baru atau jatah menteri untuk formasi kabinet baru yang sedang dipersiapkan Presiden Jokowi.

Bambang mengatakan, generasi orang tua sekarang ini harus menghantarkan dan menyiapkan orang muda dan remaja menjadi generasi milenial serta generasi Z yang kompeten dan kompetitif sepanjang era Industri 4.0 dan era sesudahnya.

“Pesan ini juga relevan, karena Presiden Jokowi telah menetapkan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas pembangunan,” ujarnya.

Bambang mengatakan tujuan Presiden tersebut mendorong generasi milenial dan generasi Z beradaptasi dengan perubahan zaman, yang ditandai dengan otomatisasi dan digitalisasi pada hampir semua aspek kehidupan, terutama digitalisasi perekonomian.

Karena itu menurut dia, program tersebut layak diperhatikan semua elemen masyarakat karena tantangan yang sedang dan akan dihadapi orang muda dan remaja sangat berbeda dengan apa yang dulu dihadapi generasi orang tua.

“Lapangan kerja mengalami perubahan signifikan, banyak pekerjaan tidak lagi butuh peran atau kreasi otak manusia. Kebutuhan akan peran manusia pada sejumlah profesi atau keahlian di dunia kerja tidak lagi signifikan,” ujarnya.

Bamsoet mengatakan karena dilandasi pertimbangan bahwa program ini sangat strategis bagi orang muda dan remaja, pemerintah perlu mengintensifkan sosialisasi program ini kepada semua elemen masyarakat dan komunitas.

Sebaliknya menurut dia, dengan memahami program ini, para orang tua diharapkan makin intens pula dalam memaparkan dan menggambarkan tantangan yang dihadapi anak-anak.

“Inisiatif Presiden Jokowi ini pun hendaknya direspons oleh para ahli pendidikan di Kemendikbud dan Kemenristek Dikti. Apalagi, Kemenristek Dikti juga sudah memiliki gambaran tentang perubahan kebutuhan atau permintaan di sektor lapangan,” katanya.

Dia mengatakan Kemedikbud dan Kemenristek Dikti diharapkan segera berbagi informasi dan pencocok program lalu diikuti dengan inisiatif bersama untuk membarui kurikulum pendidikan dari tingkat dasar. Pembaruan kurikulum diperlukan sebagai penyesuaian terhadap perubahan zaman.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan