Dalam Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunan Obat mengingatkan pada masyarakat untuk waspada pada peredaran makanan,minuman dan terutama obat-obat tertentu (OOT). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta memberi perhatian khusus pada obat ilegal dari Tiongkok. Permintaan itu langsung disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo merespons penyitaan 780 kemasan obat ilegal di Surabaya belum lama ini.

Menurutnya, harus ada transparansi dan informasi memadai soal kandungan obat yang beredar di masyarakat. Terlebih, obat-obatan tanpa izin edar itu tidak dijual di apotek, melainkan di toko obat tradisional.

“Kementerian Kesehatan bersama dengan BPOM untuk melakukan penelitian dalam uji coba laboratorium terhadap obat-obatan ilegal tersebut, guna mengetahui kandungan yang terdapat didalam obat-obatan tersebut, serta menyampaikan hasil uji coba laboratorium kepada masyarakat secara transparan,” ujar Bamsoet, Jumat (20/4).

Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga meminta BPOM memperketat pengawasan dan terus melakukan operasi rutin atas produk-produk obat yang dijual secara bebas di pasaran. “Guna meminimalisasi adanya pelanggaran dalam penjualan produk obat-obatan,” kata dia.

Bamsoet juga mendorong dinas kesehatan di daerah menindak tegas pemilik toko-toko obat yang menjual obat-obatan ilegal. Misalnya, menutup tempat usaha ataupun mencabut izinnya.