Novanto mengatakan konflik maupun aksi kekerasan dan terorisme juga menjadi tantangan lain yang dihadapi, karena dapat membalikan kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh sebuah negara.

“Saya mendorong forum ini mewujudkan masyarakat dunia yang bebas dari ketakutan. Karena saya menyadari, pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa adanya perdamaian,” ujarnya.

Setya Novanto lebih lanjut mengatakan upaya mencegah dampak buruk perubahan iklim juga perlu dilakukan agar kelangsungan pembangunan di suatu negara tidak terganggu.

“Saya berharap forum ini memberikan inspirasi bagi parlemen dunia mengintegrasikan tindakan terkait perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional di negaranya masing-masing. Satu yang perlu diperhatikan, penanganan perubahan iklim hendaknya mencerminkan keseimbangan dan keadilan, serta tidak menghambat pembangunan negara berkembang,” ucapnya.

Tentu masih banyak lagi tantangan komplek yang dihadapi. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan, termasuk parlemen, harus menjalin kemitraan kolaboratif untuk melaksanakan rencana aksi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Peran penting parlemen dapat dilakukan melalui penetapan legislasi dan pengesahan anggaran serta memastikan adanya akuntabilitas pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan berjalan efektif.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu