Ketua DPR Setya Novanto (kiri) menyapa wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (16/11). Setya Novanto bertemu Wapres untuk membicarakan masalah internal Partai Golkar serta klarifikasi laporan Menteri ESDM ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR terkait masalah Freeport. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Beredar surat berkop DPR yang ditujukan kepada Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Pada surat tertanggal 17 Oktober 2015 itu. Ketua DPR Setya Novanto meminta Pertamina membayar biaya penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM) dimana selama ini PT Pertamina menyimpan bahan bakar tersebut.

Terkait hal itu, Novanto menfklarifikasi surat tersebut. Ia mengaku dirinya tak pernah memberikan surat yang tak ditandatanganinya.

“Kelihatan kan kalau surat saya itu biasanya sebelah kiri semua. Ini kan di tengah. Berbeda itu. Dan, surat saya ada tandatangan, saya enggak tahu siapa yang memberikan itu. Saya tidak merasa memberikan surat-surat, kop surat yang demikian,” ujar Setya Novanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu malam, (19/11).

Sebelumnya, Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR, Hani Tahapari telah menepis kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa surat tersebut palsu lantaran TU Ketua DPR tak pernah mengeluarkan surat itu kepada Pertamina.

Terlebih, lanjutnya, jika ditinjau kop surat yang beredar di media berbeda dengan kop surat DPR. Aslinya, kata Hani, kop surat tersebut berada di sebelah kiri atas.

“Sebagai kepala bagian TU ketua DPR RI saya menyatakan surat yang beredar tidak benar dan palsu. Dan kami tidak pernah mngeluarkan surat ini,” ujar Hani saat konferensi pers di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/11).

Hani juga menyampaikan bahwa semua surat yang di tandatangani Ketua DPR selalu tercatat di kantor TU DPR. Sejauh ini, kata dia, tak pernah TU membuat surat seperti yang beredar di media. Ia pun juga mengaku heran dengan adanya surat tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: