Selain itu, Bamsoet pun menyerukan pihak yang terlibat dalam pemilu untuk membangun narasi kebhinekaan.
“Kita tengah menyiapkan sebuah pertunjukan atau pesta demokasi yang sangat spektakuler yang akan menjadi tontonan dunia. Yaitu pemilu serentak, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten-Kota serta pemilihan anggota DPD RI sekaligus,” pungkasnya.
“Barangkali inilah satu-satunya pemilu terumit di dunia, dan itu baru ada di Indonesia. Apabila kita bisa melewati itu dengan baik, sukses dan lancar, Indonesia akan tercatat dalam sejarah demokrasi dunia dengan tintas emas. Namun, kalau yang terjadi sebaliknya, dimana para pendukung calon dan partai-partai politik saling serang, saling menyebar kebencian, dan menimbulkan perpecahan bangsa, maka kita akan dicemooh oleh dunia,” paparnya.
Terakhir, mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menutup pidato dengan sebuah pantun jenaka:
“Buah semangka buah mentimun,
Ditanam petani turun temurun.
Walau masa jabatan tinggal setahun,
Kinerja DPR tidak akan menurun.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara