Ilustrasi

Jakarta, Aktual.com – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir, mengemukakan jika Indonesia memiliki hutang budi kepada Palestina. Hutang budi tersebut berkaitan dengan pengaruh Palestina di negara-negara Timur Tengah saat pengakuan Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

“Dulu, Indonesia ini berhutang budi kepada Palestina, Amin Al-husseini akhirnya mendesak Liga Arab untuk mengakui Kemerdekaan Indonesia,” sebut Bachtiar pada acara halal bihalal Fraksi PKS di Komplek DPR, Kalibata, Selasa (25/7).

Amin Al-Husseini yang dimaksud Bachtiar adalah Mufti Besar Palestina yang memperjuangkan Kemerdekaan Palestina dari Inggris. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Palestina merupakan salah satu negara yang mengakui Kemerdekaan Indonesia setelah dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno.

Tidak hanya itu, Bachtiar juga menyatakan bahwa Palestina juga negara yang mendukung dan menghadiri Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung, pada 1955. Dalam KAA sendiri, semua negara peserta menyatakan bahwa kemerdekaan Palestina adalah mutlak sifatnya.

Oleh karenanya, Bachtiar menyatakan bahwa Indonesia tidak berpangku tangan dengan serangan yang dilancarkan Israel terhadap Masyarakat Palestina dalam beberapa waktu belakangan ini. Baginya, Indonesia memiliki tanggung jawab atas keselamatan dan kemerdekaan Palestina.

Terlebih, negara-negara Timur Tengah kini justru pasif menyikapi permasalahan ini. Hal tersebut dapat diisi oleh pengaruh Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

“Negara-negara Arab yang kini terpecah ini tugas kita untuk mengumpulkan mereka menyatukan mereka lebih berpihak kepada masjid al-aqsa dan Palestina,” pungkasnya.
Pewarta : Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs