Florence, Aktual.com – Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, menyindir Inggris, dengan mengatakan lebih suka memberikan pidato dalam bahasa Prancis karena bahasa Inggris telah menjadi kurang signifikan.

“Perlahan tapi pasti bahasa Inggris kalah penting di Eropa,” kata Juncker pada sebuah konferensi di kota Florence, Italia, yang menuai tawa dan tepuk tangan dari para hadirin pejabat Uni Eropa, pemimpin lokal dan mahasiswa Italia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/5).

Juncker dapat berbicara sejumlah bahasa Eropa dengan lancar, tapi rutin menggunakan bahasa Inggris di pertemuan internasional. Dia juga mengatakan bahwa ia ingin berbicara bahasa Prancis agar lebih dipahami di Prancis, menjelang putaran final pemilihan presiden pada Minggu (7/5), mengenai keadaan Uni Eropa, diselenggarakan saat munculnya ketegangan antara Brussels dan Inggris menjelang pembukaan perundingan resmi pengunduran diri Inggris dari blok 28 negara itu.

Juncker mengatakan keputusan Inggris untuk keluar adalah “sebuah tragedi”.

“Kami akan bernegosiasi dengan teman-teman Inggris kami dengan adil, tapi jangan lupa bahwa Uni Eropa tidak meninggalkan Inggris. Ini adalah sebaliknya. Dan itu akan membuat perbedaan di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu menuduh para politisi dan pejabat Eropa berusaha untuk mempengaruhi hasil pemilihan nasional 8 Juni di Inggris dengan mengeluarkan ancaman terhadap Brexit.

Sebuah surat kabar Jerman pada akhir pekan membuat laporan yang memberatkan terkait makan malam minggu lalu antara May dan Juncker, dengan melaporkan bahwa Juncker telah mengatakan pada May bahwa Brexit tidak akan sukses.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: