Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza meminta kepada masing-masing perusahaan BUMN yang akan di-holding untuk menjelaskan kepada pegawainya, sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan. Seperti diketahui, Serikat Pekerja PT Pegadaian (Persero) melakukan aksi penolakan holding ultra mikro dengan memasang pita hitam di lengan mulai Selasa (16/2) kemarin.
“Soal penolakan saya kira biasa saja. Saya meminta kepada masing-masing BUMN [PT BRI, PT Pegadaian, dan PT PNM] bisa menjelaskan itu semua kepada serikat pekerja yang ada di dalamnya. [Sehingga] tidak menimbulkan gejolak,” kata politisi PKB ini, Jakarta, Kamis (18/2).
Faisol menegaskan bahwa tujuan utama holding ultra mikro ini seharusnya bukan sekedar aksi korporasi saja tetapi mengenai perhatian pemerintah kepada masyarakat. Sebab, kemudahan akses pembiayaan saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama mereka yang bergerak di bidang ultra mikro.
Jika hal itu tidak dilakukan, ia khawatir pembahasan rencana holding ultra mikro ini tidak akan berjalan dengan lancar.
“Jika catatan-catatan itu belum bisa dijadikan pegangan oleh kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN, saya rasa khawatir pembahasan ini tidak akan jadi lancar ke depan,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi