Jakarta, Aktual.com — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk mengukuhkan kembali rasa kebangsaan serta persaudaraan sebagai wujud kecintaan kepada negara.
“Setelah 19 tahun reformasi, perlu dikukuhkan kembali persaudaraan kebangsaan, musyawarah mufakat, saling cinta satu dengan lainnya dan mencintai negeri. Ini kami terus sosialisasikan empat pilar MPR,” kata ia kepada wartawan, saat menghadiri kegiatan pengajian di Pondok Pesantren Wali Barokah Kelurahan Burengan, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/03).
Ia mengatakan, Indonesia sudah memilih demokrasi, sehingga untuk berjuang pun juga harus dilakukan dengan cara yang demokratis, tidak bertentangan dengan Pancasila, tidak melakukan kekerasan, sebab sudah tidak zamannya lagi.
“Sudah disepakati kalau berjuang itu tidak dengan cara kekerasan, itu sudah tidak relevan lagi, apalagi dengan cara teror dan intoleran sangat tidak pas. Untuk berjuang, menggunakan cara demokrasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, banyak langkah yang bisa diambil untuk berjuang misalnya dengan menjadi anggota parlemen dan menyampaikan aspirasi warga. Pemilihan juga dilakukan setiap lima tahun sekali, sehingga duduk di parlemen juga dianjurkan.
Terkait dengan adanya kebijakan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah membatalkan frasa “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara”, Zulkifli mengatakan kegiatan sosialisasi yang dilakukannya adalah empat pilar MPR.
“Ini empat pilar MPR, kalau di MK itu empat konsensus dasar (empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutur ia menambahkan.
Ia menegaskan MPR akan terus melakukan sosialisasi terkait demi wawasan kebangsaan masyarakat. Kegiatan itu akan dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam mengaku sangat mendukung upaya MPR untuk terus melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan ini. Ia juga mengatakan, sebagai organsisasi masyarakat LDII juga akan mendukung kebijakan pemerintah.
“Sosialisasi ini akan semakin mengukuhkan dalam kehidupan berbangsa, sesuai dengan ajaran guru, pengasuh,” katanya yang juga hadir dalam kegiatan itu.
Kegiatan itu dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan sosialisasi itu menutup kegiatan pengajian yang berlansung tiga hari di lokasi pondok tersebut.
Selain dihadiri Ketua MPR dan jajarannya, kegiatan itu juga dihadiri pengurus LDII pusat hingga daerah, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar serta tamu undangan lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara