“Kita bisa mencapai demokrasi terbuka. Banyak negara gagal melaksanakan demokrasi seperti Suriah dan Mesir,” katanya.
Namun, kini juga banyak kesalahpahaman dan paham salah berkembang di masyarakat. Misalnya, orang taat agama dianggap intoleran. Padahal beragama adalah bagian dari ketaatan kepada sila pertama Pancasila. Pancasila adalah pedoman untuk mempersatukan. Namun muncul upaya memecah-belah menggunakan Pancasila.
“Misalnya, muncul klaim ‘kami Pancasilais, kalian tidak’. ‘Kami toleran, kalian tidak’. ‘Kami perawat Pancasila dan kemajemukan kalian tidak’, ” katanya.
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid