Semarang, Aktual.com — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia, Zulkifli Hasan menyambut positif pemerintah Indonesia meminta maaf kepada keluarga PKI yang menjadi pembantaian di era Orde Baru.
Meski begitu, Ketua Umum DPP PAN itu memberi rambu-rambu kuning agar niatan tersebut tidak salah arah.
“Mencari kebenaran oke, tapi jangan menimbulkan luka yang baru itu pesan saya,” kata dia usai seminar wawasan kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Semarang, Senin (9/5).
Dikatakan, rekonsiliasi dapat diterapkan kepada para anggota PKI korban Orde Baru. Terutama, pemulihan hak sebagai manusia dan hak politik. Selain itu, penegakan hukum, namun tanpa membuka luka lama.
“Haknya dipulihkan, hak politik dan pendidikan. Tidak ada anak yang berdosa. Artinya semua manusia sama. Perlakuan sama. Bahwa ada penegakan hukum saya sepakat, tapi jangan menimbulkan luka yang baru. Itu konsep rekonsiliasi,” jelas dia.
Presiden Joko Widodo melalui Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Pandjaitan menyatakan bakal mendatangi satu persatu korban PKI dengan bukti matang.
Soal PKI sendiri, ia tidak menampik bangsa ini pernah mengalami sejarah kelam. Akan tetapi, pihaknya berharap sejarah tersebut cukup menjadi masa lalu, dan tidak perlu diungkit lagi agar masyarakat Indonesia tetap bersatu dan kompak.
“Saya berharap jangan ada lagi pihak-pihak yang mengungkit, yang mempromosikan sesuatu yang bisa membuat kita luka lama bangkit kembali, oleh karena itu jangan perkeruh negeri ini dengan hal-hal yang sudah membuat kita terluka,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan