Menurut dia, apa yang terjadi di Rohingya jangan dibawa ke ranah agama, karena umat Budha dan Hindu di Indonesia mengutuk tragedi kemanusiaan tersebut.

“Saya pernah menjadi Menteri Kehutanan, satu Orang Utan dan harimau mati, dunia geger. Lalu apa yang terhadap etnis Rohingya adalah ribuan orang meninggal akibat krisis kemanusiaan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar pemerintah Myanmar menghentikan aksi kekerasan terhadap warganya.

“Sore tadi Menlu telah berangkat ke Myanmar untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan agar memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk Muslim di Myanmar dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (3/9).

Presiden juga menyampaikan penyesalannya terhadap aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar sejak dua pekan lalu dan perlu sebuah aksi nyata tidak hanya kecaman-kecaman.

Presiden telah menugaskan Menlu Retno Marsudi untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Penasihat Khusus untuk Rakhine State Kofi Annan.

Menlu Retno Marsudi dijadwalkan bertemu dengan Menlu merangkap Konselor Negara Republik Persatuan Myanmar Aung San Suu Kyi yang juga pemimpin Partai Liga Demokrasi Nasional, partai mayoritas parlemen Myanmar pada Senin (4/9) di Myanmar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid