Ribuan umat muslim yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) melakukan aksi long march dari berbagai wilayah menuju Monas, /Jakarta, Jumat (2/12/2016). Longmars yang diikuti ribuan warga Bogor dari berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai wujud dukungan dalam aksi super damai Bela Islam Jilid III di Monas pada 2 Desember 2016.

Jakarta, Aktual.com – Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai stigma radikal dan anti Pancasila yang dialamatkan pada umat Islam adalah hal yang keliru. Justru, menurutnya, sejarah membuktikan bahwa santri dan ulama bahu-membahu merebut kemerdekaan.

“Santri dan Ulama itu pengamal Pancasila. Jangan karena mereka taat menjalankan ajaran agama lantas dianggap radikal dan anti Pancasila. Ini pandangan yang keliru,” ujar Zulkifli saat menghadiri halalbihalal dan silaturahmi nasional kiai dan ulama di Pondok Pesantren Al Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, hari ini, Minggu (27/7).

Karenanya, Zulkifli mengajak umat Islam untuk bersatu. “Jumlah yang mayoritas hanya bisa berdaulat kalau bersatu. Mayoritas umat Islam potensial untuk dikonversi menjadi kekuatan ekonomi dan politik,” katanya.

Zulkifli juga mengajak santri dan ulama dari seluruh Jawa Timur yang hadir di Pesantren Al Ishlah, untuk menjaga Pancasila dan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa.

“Kalau MPR saja nggak cukup, perlu partisipasi semua pihak. Pada kesempatan ini saya mengajak pesantren untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid