Akibat semua akhirnya berujung pada urusan transaksi-transaksi maka calon atau kandidat mencari “bos” yang punya uang. Ketika terpilih maka harus mengembalikan uang dari “bos” itu.

Untuk menghentikan fenomena demokrasi transaksional, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengajak masyarakat menentukan pilihan sesuai hati nuraninya. Jangan memilih calon kepala daerah karena sembako dan karena balas budi sudah diberi uang atau sembako.

“Tapi milih calon karena yang terbaik. Kalau karena sembako atau pemberian-pemberian maka hasilnya (pilkada) nanti OTT (tangkap tangan) oleh KPK,” katanya.

Terkait dengan pemilu legislatif dan pemilihan presiden mendatang, Zul mengemukakan akan membuat kaos dengan tulisan “#PemiluDamai. Tulisan itu dimaksudkan agar semua warga menciptakan pemilu yang damai.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid