Jakarta, aktual.com – Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menghadiri acara Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang diselenggarakan di Bogor. Dalam pidatonya, Muzani menyoroti pentingnya persatuan dan mengingatkan ancaman perpecahan yang dapat membahayakan suatu bangsa.
Muzani menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman, mulai dari agama, budaya, bahasa, hingga etnis. Hal ini, menurutnya, menjadikan potensi perpecahan sebagai sesuatu yang terus ada sejak dahulu hingga sekarang.
“Di Indonesia, perbedaan adalah keniscayaan,” ujar Muzani dalam keterangannya, Senin (16/12).
Ia juga menekankan bahwa bahaya terbesar bagi Indonesia adalah terjadinya perpecahan dan konflik antarwarga negara. Oleh sebab itu, nilai-nilai seperti persatuan, kerukunan, perdamaian, dan gotong royong harus selalu dijaga.
Muzani memuji kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap memiliki komitmen kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia bahkan menyebut bahwa Prabowo telah berkali-kali mengingatkan tentang pentingnya menjaga keutuhan Indonesia, baik sebelum maupun setelah menjadi presiden.
“Ketika beliau menjadi presiden, beliau menjadikan kepemimpinannya untuk menyatukan semua kekuatan yang ada di Indonesia,” tambahnya.
Sebagai perbandingan, Muzani mengungkapkan bahwa negara-negara yang tengah dilanda perang, seperti Yaman, Sudan, Suriah, dan Libya, mengalami kehancuran total akibat perpecahan. Ia berharap kondisi seperti itu tidak pernah terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, Muzani mengajak ICMI sebagai organisasi cendekiawan muslim terbesar di Indonesia untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa, baik di sektor keilmuan, kenegaraan, maupun lainnya.
“Sebagai Ketua MPR, saya mengajak kita semua untuk tetap berpegang teguh pada Pancasila,” pungkasnya, sembari mengharapkan ICMI dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan Indonesia di berbagai sektor.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain