Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan keterangan tentang pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (6/1). Kongres Umat Islam Indonesia ke-6 akan digelar di Jogjakarta 6-8 Februari 2015 yang mengangkat tema " Menguatkan Umat Islam Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik untuk Membangun Indonesia". ANTARA FOTO/Reno Esnir/ss/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin mengatakan, bahwa pendekatan melalui jalur agama penting untuk menanggulangi berbagai persoalan dalam masalah perubahan iklim dan lingkungan.

“Pendekatan agama sangat penting dalam masalah iklim dan lingkungan karena hampir seluruh manusia di dunia adalah pemeluk suatu agama oleh karenanya pendekatan agama menjadi penting,” kata Din di Jakarta, Sabtu (15/8).

Lebih lanjut, Din mengatakan, bahwa kesadaran akan pentingnya pendekatan agama juga sudah disadari oleh dunia internasional dalam beberapa tahun terakhir karena melihat agama memiliki peran besar terutama karena masalah lingkungan ini terkait dengan budaya.

“Pun demikian juga dengan agama,” ujarnya.

Akan tetapi, di Indonesia, Din melanjutkan ‘senses of crisis’ dari masyarakat nusantara tidak terlalu tinggi sehingga penanganan masalah lingkungan hidup dan perubahan iklim yang membutuhkan kerja sama semua pihak kurang berjalan baik.

“Belum besarnya ‘senses of crisis’ itu mungkin karena kita ‘dininabobokan’ dengan posisi dan lokasi yang agak nyaman seperti sekarang cuacanya terasa stabil namun sesungguhnya tidak,” ujar dia.

Posisi Indonesia memang terasa stabil jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang, India, Pakistan atau negara lainnya, namun beberapa waktu belakangan suhu di Indonesia mengalami peningkatan.

“Saya pernah mendapat informasi, saat ini cuaca di Jakarta 33 derajat celsius padahal biasanya 29 derajat, Bogor sekarang 27 derajat rata-rata padahal dulu lebih dari itu,” ujar dia.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran dari semua pemuka agama untuk memusatkan perhatian pada hal ini dengan menggugah rasa tanggung jawab umatnya sedangkan pemerintah berperan dalam penegakan hukum.

MUI sendiri, tambah Din, telah mengeluarkan fatwa tentang lingkungan hidup dan mengimbau agar isu lingkungan dibawa juga saat berkhutbah.

“Kita sudah ada fatwanya tentang lingkungan dan termasuk satwa langka juga, kita juga telah mengimbau agar pada saat khutbah disampaikan tentang isu tersebut meski itu belum efektif, namun tetap ditekankan untuk dilakukan karena menjaga alam juga adalah ajaran dalam Islam,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh: