Jakarta, Aktual.com — Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meyakini perilaku seksual menyimpang LGBT dapat disembuhkan dengan peran serta masyarakat. Asalkan masyarakat tidak membenci apalagi mengucilkan pelaku LGBT.

“Itu (prilaku penyimpangan seksual) bisa disembuhkan. Saya berpendapat terhadap para saudara-saudara yang mengidap LGBT tidak perlu dibenci bahkan sampai diperangi, kalau mau jernih, saya menghimbau tidak perlu dibenci, caci maki, karena itu faktor lingkungan. Seharusnya mengulurkan tangan membantu mereka, saya optimis perlu disantuni dan diberikan arahan pencerahan agar mereka kembali kepada fitrah,” ujar Din dalam acara diskusi bertajuk ‘Fatwa MUI atau Undang-Undang perlukah payung hukum penolakan LGBT’, di ruang rapat fraksi Hanura, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (4/3).

Tokoh Muhammadiyah ini tidak sepakat jika ada pihak yang menyebut pelaku LGBT didorong oleh faktor bawaan yang sudah melekat sejak lahir. Menurutnya terjadinya perilaku seksual menyimpang terjadi akibat faktor lingkungan saat memasuki fase dewasa.

“LGBT adalah penyimpangan dari fitrah seorang manusia dan perubahan manusia itu terjadi akibat faktor lingkungan yang terjadi bukan dari lahir, melainkan setelah masuk fase dewasa,” tegasnya.

Ia pun menjelaskan, bila dilihat dari sisi kitab suci agama, seperti Islam sudah jelas menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan setiap manusia berpasang-pasangan dan terajut dalam sebuah perkawinan.

“Karena itu menjamin perkembangan hidup manusia. Dimana terjadi hak reproduksi sehingga terjadi perkembangbiakan populasi manusia seperti sekarang ini,” sebut dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang