Jakarta, Aktual.com – Ketua Pansus Angket KPK DPR RI, Agun Gunandjar menilai ada dua hal yang menggelitik terkait kian gencarnya KPK mendatangi sejumlah partai politik untuk melakukan sosialisasi, yang dikemas dalam bentuk diskusi dengan tema “Bagaimana Mewujudkan Politik Berintegritas Secara Bersama-sama.
“Menurut pandangan saya, ada dua hal, sesungguhnya filosofi institusi atau lembaga politik melakukan komunikasi politik ke berbagai hal, menurut saya sudah benar. Tapi kalau institusi penegak hukum melakukan roadshow ke partai politik, saya perlu mempertanyakan,” kata Agun, di Jakarta, Kamis (14/9).
“Makanya Pansus Hak Angket ini ada untuk mengawal hal-hal seperti itu, seperti penegakan hukum betul-betul bekerja tidak terlalu banyak lah berkomentar, harusnya kerja, kerja. Sama halnya KPK lakukan road show ke Parpol yang menurut hemat saya kerja KPK bukan seperti itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, ditanyakan apakah road show yang dimulai KPK dengan mendatangi Partai Demokrat dan Nasdem bisa dinilai sebagai bentuk upaya meminta dukungan menjelang dibacakannya rekomendasi kesimpulan hasil temuan Pansus Angket, di paripurna nanti, ia enggan menafsirkannya terlalu jauh.
“Silahkan dipersepsikan sendiri. Bisa saja orang berasumsi seperti itu apalagi dilakukan ketika sudah ada Pansus hak angket KPK. Contohnya, saya mantan Ketua Komisi II DPR RI yang merevisi UU Partai Politik, yang salah satu gagasan saya adalah tidak mungkin partai menjadi baik, menjadi sehat kalau pembiayaan selalu saja menjadi problem. Waktu itu kita mewajibkan negara untuk memberikan dukungan anggaran,” ujar politikus Golkar itu.
“Saya orang yang paling keras tapi saya kan orang yang paling dibully. Dan salah satu yang paling keras menentang adalah KPK. Lalu tiba-tiba sekarang seolah-olah menjadi pahlawan, pejuang dan mengatakan harusnya Rp10.000, tidak lagi Rp1.000. Saya kaget saja dengan KPK,” pungkas anggota komisi III DPR RI ini.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan