Jakarta, Aktual.com-Pengurus Besar Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) menggelar silaturahmi dan Launching Buku “Fiqh Nusantara dan Sistem Hukum Nasional”, karya Zaini Rahman Ketua PB IKA-PMII di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Senin (21/11) malam.
Silaturahmi sekaligus sekaligus bedah buku bertujuan untuk memperkuat khazanah pemikiran kepemimpinan di PMII.
Zaini mengatakan belakangan muncul gejala kepemimpinan bercorak arogan di Indonesia. Zaini pun terdorong untuk menulis buku tentang pemikiran kepemimpinan sesuai dengan Fiqih dan Keindonesiaan.
Munculnya orang-orang menghujat tanpa nalar dan argumen logis, menurut Zaini, juga disebabkan oleh sulitnya melakukan reformasi hukum. Di satu sisi, kata dia, sistem dan paradigma berpikir saat ini telah dimapankan oleh kuasa-kuasa pengetahuan di kampus, lembaga peradilan, dan institusi penegak hukum lainnya.
“Watak positivisme hukum warisan Belanda yang garang, kaku, dan berjarak dengan rasa keadilan masyarakat mestinya sudah harus digeser ke sistem hukum yang lebih humanis dan digali dari nilai-nilai dan rasa keadilan masyarakat Indonesia,”terang dia dalam kesempatan itu.
Zaini berharap, reformasi hukum Presiden Jokowi bisa menyentuh pada hal-hal yang mendasar dengan melibatkan ahli-ahli hukum dari berbagai madzhab. “Bukan hanya dari ahli-ahli hukum yang justru betendensi mempertahankan kemapanan hukum yang mau direformasi,” paparnya.
Dalam silaturahim IKA-PMII ini hadir pula, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekjen PKB Abdul Kadir Kardin, dan Ketum IKA-PMII Akhmad Muqowam.
*Fadhlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh: