Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak menjadi pembicara pada diskusi bertema Ahok, Jaksa dan Palu Hakim, Jakarta, Sabtu (29/4). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Penyidik senior KPK Novel Baswedan, mengatakan pesimis bahwa kasus penyerangan dengan air keras terhadap dirinya oleh orang tidak dikenal, akan diselesaikan secara tuntas oleh kepolisian.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azar Simanjuntak yang ketika itu sempat menjenguk Novel.

Dikatakan Dahnil, keraguan atas kinerja kepolisian bukan tanpa dasar, bila merujuk pada sejumlah kasus serupa, tidak juga selesai. Karena itu, dirinya meminta agar presiden membentuk tim gabungan KPK-Polri bersama sejumlah elemen masyarakat sipil atau Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam mengungkap kasus ini.

“Beberapa hari yang lalu dia (Novel) pesimis atas pengungkapan kasus yang dia hadapi, teror yang dialaminya. Dia pesimis ini bisa dituntaskan oleh pihak kepolisian. Oleh sebab itu, Novel termasuk kami di masyarakat sipil, ICW, dan sebagainya itu mendorong yang namanya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF),” kata Dahnil dalam diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).

Menurut Dahnil, sebenarnya optimisme kasus ini cepat terungkap oleh kepolisian sempat hinggap di dalam diri Novel pada awal pasca kejadian.

Dikarenakan, rasa optimisme itu muncul karena ada deretan peristiwa yang menyertai sebelum penyerangan terhadap Novel. Bahkan Kapolda Metro Jaya saat itu Irjen Muhammad Iriawan mengungkapkan adanya potensi penyerangan tehadap Novel. Bahkan, Polda Metro Jaya sempat mengirim pengamanan di lingkungan rumah Novel.

“Ada data intelijen Polda pada saat itu ada pada upaya penyerangan terhadap Novel,” jelas Dahnil.

Namun, tiba-tiba tim ini, ditarik dan digantikan tim dari Mabes Polri. Pergantian ini dilakukan tanpa diketahui alasannya oleh Novel.

“Jadi sebelum peristiwa pun Novel sebenarnya sudah merasa misalnya saat keluar dari rumah, itu memang sering ada motor ada lewat. Karena dia siap siaga, maka nggak jadi,” paparnya.

Ketika dihari penyerangan itulah, diakuai Novel melalui Dahnil, dirinya lengah sehingga serangan itu pun berhasil dilakukan. Dan atas dasar data intelijen sebelum penyerangan itulah keyakinan pelaku dapat segera ditangkap dengan cepat muncul dalam diri Novel.

“Nah seminggu dua minggu itu dia yakin karena ada data-data intelijen dari awal,” jelasnya.

Selain data intelijen, keyakinan kasus cepat terungkap juga didasari adanya berbagai peristiwa penyerangan dan perampokan terhadap penyidik KPK yang lain.

“Nah dari dua peristiwa yang terjadi sebelum peristiwa Novel itu, Novel punya keyakinan bahwasanya oh ini berarti polisi sudah tahu kira-kira siapa pelakunya dan mudah ditangkap,” tukas dia.

 

Laporan Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh: