Jakarta, Aktual.com – Ketua RT 15/10, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan Husen, mengatakan jika dirinya tidak tega melihat warganya pindah rumah tanpa proses ganti rugi dari pemerintah DKI Jakarta.
“Saya ngenes liat warga saya pindah tanpa ganti rugi,” ucapnya kepada Aktual.com di rumahnya, Rabu (6/1).
Namun, kendati dirinya sedih melihat hal itu, ia mengaku tak bisa berbuat apa-apa untuk warganya, “Tapi saya bisa apa? Mau dilawan kita kalah ama tentara. Kita sendiri bingung soal hukum,” imbuh Husen.
Lebih lanjut, Husen menceritakan jika lingkungan rumahnya sudah sepi dari riuh warganya yang sudah pindah ke lain tempat.
“Kalau sebelum ada gusuran kan biasanya rumah saya penuh ama anak-anak muda pada main karambol ampe malem, kadang ampe jam 02.00. Tapi sekarang ya udah sepi,” tuturnya bercerita.
Husen juga mengharapkan kepada pemerintah, untuk mau melakukan proses ganti rugi kepada warganya yang kena penggusuran, agar warganya bisa membangun rumahnya kembali di tempat lain atau untuk membayar uang sewa rumah susun (rusun).
“Kita kan ini korban. Disini aja saya sudah sampai punya cucu enam. Rata-rata sudah puluhan tahun tinggal di sini (Bukit Duri). Jadi ya tolonglah ada ganti rugi. Uangnya kan nanti bisa buat warga bikin rumah lagi apa bayar rusun. Kan rusun gak gratis,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: