Jakarta, Aktual.com – Tidak ada warga sekitar yang keberatan dengan keberadaan lokalisasi Kalijodo.
Pernyataan itu disampaikan Ketua RW 05, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kunarso Suro Hadi Wijoyo kepada wartawan saat ikut rombongan Abdul Aziz (Daeng Aziz) sambangi DPRD DKI, Senin (15/2).
Klaim dia, di Kalijodo tidak cuma ada lokalisasi saja. Tapi juga berdiri rumah ibadah. “Ada gereja, masjid, dan ada pengajian rutin,” ujar pensiunan marinir ini.
Dia juga mengklaim banyak warga Kalijodo yang menggantungkan ekonomi sehari-hari dengan ramainya lokalisasi. Karena itu, ujar dia, warga menolak rencana penertiban Kalijodo dengan dalih mau dikembalikan sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Kita mengais rezeki di situ, jangan sampai ditutup,” dalih Kunarso.
Dituturkan dia, sedikitnya ada 4.000 warga ber-KTP DKI yang tinggal di Kalijodo. Di kawasan padat penduduk ini berdiri 70 kafe dan 500 pekerja seks dari luar Jakarta.
Dia juga membantah kalau Kalijodo marak premanisme. Sejak 2004 silam, kata Kunarso sudah tidak ada praktik premanisme dan perjudian di sana. “Enggak ada dari zaman Pak Sutanto (mantan Kapolri),” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh: