Jakarta, Aktual.com – Musyawarah Nasional X Majelis Ulama Indonesia memiliki sejumlah agenda, salah satunya memilih Ketua Umum MUI periode 2020-2025 pada Kamis (26/11) malam.
“Tim formatur akan dipilih nanti malam, lalu malam ini juga mereka akan sidang, memilih Dewan Pimpinan Harian dan Dewan Pertimbangan MUI yang kemudian diplenokan hasilnya malam ini juga,” kata Ketua Panitia Pengarah Munas X MUI KH Abdullah Jaidi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/11).
Ia mengatakan tim formatur terdiri dari 17 orang dengan di dalamnya terdapat demisioner Ketua Umum MUI, Sekretaris Jenderal MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI.
Selain itu, kata dia, terdapat utusan dari MUI provinsi, ormas-ormas di bawah naungan MUI, utusan perguruan tinggi dan juga pesantren yang juga akan masuk ke dalam bagan tim formatur.
“Ada juga tujuh orang itu dari MUI provinsi dari tujuh zona dan dari 14 peserta ormas yang hadir luring akan dipilih lima orang, lalu satu utusan dari perguruan tinggi dan satu utusan dari pesantren,” katanya.
Tim formatur, kata dia, akan memilih Ketua Umum, mandataris dan 22 orang untuk menduduki Dewan Pimpinan MUI dan juga tujuh nama untuk mengisi Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI.
“Ini berbeda dengan ormas-ormas yang lain yang hanya memilih Ketua Umum, mandataris, kemudian ketua umum memilih jajarannya. Kalau MUI ini memilih segenap kepengurusan, baik Dewan Pimpinan MUI maupun wantim MUI,” kata dia.
Jaidi mengatakan sistem pemilihan kepengurusan di MUI jauh dari hiruk pikuk politik dan mengedepankan asas musyawarah mufakat. Bagaimanapun MUI adalah wadah ulama yang menjadi teladan umat secara luas.
“Kita tegaskan bahwa pemilihan Ketua Umum tidak ada bias politik, karena kita bukan partai politik,” katanya.
Sejumlah nama mencuat ke publik untuk menduduki kursi Ketua Umum MUI 2020-2025, di antaranya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mifatachul Akhyar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof KH Nasaruddin Umar, Sekjen MUI demisioner Buya Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum demisioner KH Muhyidin Djunaidi. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin