Jakarta, Aktual.com-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Setya Novanto mengatakan dalam menentukan kandidat calon kepala daerah selain melihat figur ketokohan juga berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga independen.
“Di partai kami dalam menentukan calon gubernur (cagub) berdasarkan figur dan hasil survei yang dilakukan lembaga survei independen,” katanya di sela acara pelantikan pengurus Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Kabupaten dan Provinsi Bali, di Denpasar, Minggu (16/10).
Ia mengatakan menjadi calon kepala daerah harus berdasarkan figur atau ketokohan. Disamping itu juga berdasarkan hasil survei lembaga independen.
“Dengan langkah demikian akan mendapatkan calon yang kuat melawan calon dari partai lain. Oleh karena itu di Bali pun dalam menentukan calon kepala daerah (gubernur dan wakil gubernur) pada pemilihan kepala daerah mendatang juga mengacu hal tersebut.
Setia Novanto lebih lanjut mengatakan untuk melakukan survei calon Gubernur Bali yang akan diusung partai berlambang pohon beringin bertarung pada Pilkada Bali tahun 2018 saat ini sudah dilakukan survei oleh lembaga independen.
“Saat ini untuk calon Gubernur Bali sudah dilakukan survei terhadap figur-figur partai yang dianggap mumpuni maju pada pilkada mendatang. Hasil dari survei tersebut sudah menunjukkan adanya peningkatan. Memang yang baru muncul figur di Bali adalah Bapak Ketut Sudikerta, namun hasilnya sudah meningkat dengan baik,” ujarnya.
Ia mengatakan hasil survei yang dilakukan lembaga independen, bahwa Sudikerta sudah secara perlahan menunjukkan peningkatan.
“Jadi survei tersebut akan dilakukan rekap setiap tiga bulan, sehingga ketika sudah waktunya akan merekomendasi dari DPP Golkar figur yang akan ditetapkan menjadi kandidat sudah memiliki data secara validitas dijadikan dasar untuk ketahapan pilkada tersebut,” katanya.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta mengatakan dalam survei yang dilakukan lembaga survei independen menggunakan sampel responden bekisar 1.500 hingga 2.000 orang.
“Survei lembaga independen tersebut dilakukan secara acak di delapan kabupaten dan satu kota. Hasilnya pun terjadi kemajuan yang sangat baik. Saat ini sudah berkisar pada 32 persen. Saya optimistis ke depan akan terus meningkat, seiring dengan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara