Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) bersama Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (kiri) dan Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid (kanan) saat mendeklarasikan dukungan kepada Ahok menjadi Gubenur DKI Jakarta di DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Kamis (24/6/2016). Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta menyerahkan dukungan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kepada bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan tidak mempersiapkan nama calon wakil gubernur untuk diusung menjadi pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada 2017 nanti meski sempat membicarakannya bersama parpol pendukung.

Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

“Kalau itu saya serahkan kepada Ahok. Yang jelas pak Ahok bersama-sama tim parpol Hanura, Golkar dan NasDem. Itu selalu bersama-sama untuk memikirkan. Tapi kita semua serahkan ke Ahok,” ujar Setya Novanto di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (12/8).

Namun, Novanto menginginkan dan meyakini bahwa wakil Ahok nanti berasal dari partai politik.

“Ya saya yakin pasti dari partai,” katanya.

Sementara, Novanto pun menghargai adanya calon lain yang akan diusung PDIP. Ia menilai hadirnya nama walikota Surabaya Tri Rismaharini tidak akan mempengaruhi semangat dan dukungan partai-partai pendukung Ahok.

“Yang penting kita dalam tim secara kuat dan bulat untuk memenangkan Ahok. Karena Ahok memberikan suatu semangat-semangat pada tim, tidak terpengaruh apapun calon yang lain. Tapi kita hormati, hargai, calon yang lain. Apakah itu bu Risma atau yang lain,” ungkapnya.

Terlepas daripada itu, Novanto akan lebih bersyukur dan tentunya berterimakasih apabila partai-partai lain bisa bergabung bersama Golkar, Hanura dan NasDem untuk mendukung Ahok di Pilkada DKI.

“Tapi partai-partai punya pilihan, punya perhitungan dan punya survei. Nah tentu semua itu kita berikan haknya masing-masing. Tapi kalau bisa bersama-sama tentu ‎akan lebh baik. Ini kita harapkan kalau bisa bersama-sama. Khususnya PDIP,” pungkas Novanto.

(Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan