Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Miftachul Akhyar berharap Kongres Ekonomi Umat yang rencananya digelar pada 10-12 Desember dapat memberi kontribusi dalam membangkitkan perekonomian masyarakat yang terimbas pandemi COVID-19.
“Harapan yang sangat indah dan mulia ini semoga Allah memberikan kemudahan dan menambahkan semangat bagi umat untuk menyukseskan dan bisa dirasakan oleh umat secara keseluruhan. Semoga Allah memberikan tambahan keberkahan kepada kita,” ujar Kiai Miftach dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (29/11).
Kongres Ekonomi Umat ke-2 ini akan digelar di Hotel Sultan Jakarta secara daring dan luring. Kongres ini sebagai bagian dari ijtihad ulama terhadap perekonomian umat, khususnya bagi masyarakat kecil.
Menurut Kiai Miftach, kontribusi, solusi, dan resolusi yang dihasilkan dalam Kongres Ekonomi Umat adalah hasil pembahasan berbagai persoalan ekonomi keumatan secara keseluruhan dan melibatkan sejumlah praktisi.
Maka dari itu, ia mengajak semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan Kongres Ekonomi Umat karena memiliki tujuan mulia yakni demi kemaslahatan umat.
“Agenda besar bermanfaat dan bermaslahat bagi anak bangsa. Selama ini lama kita inginkan dan harapkan yakni penguatan ekonomi Indonesia, ekonomi umat yang diselenggarakan oleh MUI,” kata dia.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka langsung kongres empat tahunan tersebut. Setelah sebelumnya, pada 2017 di Kongres Ekonomi Umat pertama, Jokowi juga membukanya secara langsung. Selain itu, sejumlah tokoh besar pun rencananya akan hadir.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Kongres, Andi Djuweli, mengatakan kegiatan ini menjadi bukti bahwa MUI tak hanya mengurusi fatwa dan masalah halal, tetapi hal mendasar yang dibutuhkan umat.
“Harapan kami dengan ulama bergerak ini semua stakeholder merasa ikut menggerakkan ekonomi umat,” kata dia.
Nantinya, kata dia, mereka yang hadir akan merumuskan, memberikan saran dan masukan, serta kritikan terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Salah satu poin penting dalam pembahasan kongres yakni menyoroti UMKM. Sebab, UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negara yang mampu membangkitkan diri dari keterpurukan.
“Ulama merasa bagaimana menggerakkan ini semua. Jadi soal pandemi kita ikhtiar bagaimana menyelesaikan pandemi, tapi soal ekonomi jangan sampai tidak selesai. Sebab kalau tidak diselesaikan akan menjadi bahaya,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
As'ad Syamsul Abidin