Jakarta, Aktual.com-Banyaknya warga DKI Jakarta tidak mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada 2017 nanti janganlah dianggap karena faktor perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Justru sikap seperti itu, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, mestinya dipandang sebagai tindakan koreksi ke Ahok, karena selama ini sikap Ahok tak mencerminkan pemimpin yang beradab.
“Jangan semua sikap perbedaan keyakinan dalam memilih pemimpin di Pilkada nanti dianggap sebagai tindakan SARA,” tegas Muhaimin di sela acara Seminar dan Renstra Perempuan Bangsa PKB, di Jakarta, Minggu (16/10).
“Saya sendiri enggak memilih Ahok bukan karena masalah SARA, beda keyakinan dan ras. Tapi karena sikap Ahok yang omongannya tak beradab,” tegas Cak Imin, panggilan akrabnya.
Kata dia, mestinya Ahok sendiri jangan sampai mengundang banyak pernyataan yang berbau SARA. Seperti yang belum lama terjadi, Ahok telah melecehkan Al-Quran dan Surat Al Maidah ayat 51.
Untuk itu, Ahok bisa meniru gaya PKB yang tak pernah melontarkan isu SARA dalam konteks untuk menjatuhkan lawan. Karena isu SARA sendiri hanya akan menjatuhkan Ahok sendiri.
“Tapi yang saya pastikan, sikap PKB tak mendukung Ahok itu bukan karena faktor agama dan suku. Karena kita beda cara pandang dan pemikiran dalam membangun DKI,” cetusnya.
PKB sendiri memang sudah memutuskan untuk mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama Partai Demokrat, PAN, dan PPP di Pilkada 2017 nanti.
Cak Imin juga berharap, pada Pilkada 2017 itu sebaiknya tak dikotori dengan isu-isu SARA. Dalam konteks ini, ada dua pihak yang mestinya tak menggunakan isu-isu tersebut, baik itu dari pihak calonnya maupun orang yang menyebarluaskan kebencian terkait SARA.
Lebih lanjut Cak Imin menegaskan, dirinya juga mengapresiasi massa Islam yang Jumat lalu melangsungkan demonstrasi meminta Ahok diusut secara hukum.
“Demo kemarin, alhamdulillah berjalan damai. Itu hak semua orang yang bebas mengekspresikan haknya. Dan yang melakukan demo jangan dimusuhi. Sepanjang mereka demonya sesuai aturan dan mendapat izin dari kepolisian,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga mengomentari terkait pemberdayaan kaum perempuan. Untuk itu, kata dia, PKB mendukung wakil-wakil rakyat perempuan lebih banyak lagi di parlemen. Selama ini, wakil perempuan dari PKB sudah di atas 10 persen dan pada Pemilu 2019 nanti diharapkan bisa melebihi di atas 20 persen.
“Makanya kaum perempuan di PKB harus terus diberdayakan, baik secara sosial maupun pemberdayaan ekonomi,” pungkasnya.
*Andy Abdul Hamid
Artikel ini ditulis oleh: