Hari Raya Iedul Fitri 1438 H kali ini, kata Romi lagi, memperingatkan kita bahwa dalam setiap konflik internal sebuah bangsa, selalu saja ada pihak atau bangsa lain yang memetik keuntungan. Sebagaimana pepatah Arab: مصيبة قوم عند قوم فوائد bahwa musibah yang menimpa suatu kaum atau bangsa, akan memberikan manfaat atau keuntungan pada bangsa lainnya.
Adalah kewajiban kita untuk memastikan diri kita tak terlena dengan kemungkinan tersebut dengan siaga menangkal setiap anasir yang berusaha menangguk di air keruh dengan melestarikan konflik berbasis sektarian di Indonesia yang super majemuk.
“Mari jadikan setiap kita, khususnya umat Islam, berkontribusi terhadap kedamaian negeri dengan menebar Islam rahmah. Dengan bersikap proaktif meluruskan berita hoax yang menjadikan perpecahan anak-anak bangsa, serta mengedepankan persaudaraan sesama muslim, sesama insan dan sesama bangsa Indonesia dalam setiap komunikasinya. Marilah kita rawat keindonesiaan kita dengan terus memupuknya agar terus terekat, bukan dengan mengkotak-kotakkannya sehingga tersekat.”
Ingatlah, Islam mengajarkan kita diciptakan berbangsa-bangsa dan berpuak-puak untuk saling mengenal dan bekerjasama, sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
.Artinya:
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
(QS. Al-Hujurat :13).
“Akhirnya, marilah kita jadikan diri kita pemenang yang sesungguhnya, yang mampu mengalahkan segala hawa nafsu dan menundukkannya setiap saat demi bersinarnya energi ilahiah yang bersemayam di dalam diri kita. Selamat kembali ke fitrah kemanusiaan, selamat kembali ke kesucian! Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar wa lillahil hamdu Wassalamu ‘alaikum wr.wb.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu