Jakarta, Aktual.com — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Srikandi Hanura menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertama, sekaligus memperingati hari jadinya yang ke-5.

Ketua DPP Srikandi Hanura, Miryam S Haryani mengatakan, dibentuknya Srikandi Hanura atas dasar keprihatinannya melihat peran perempuan di Indonesia yang masih belum banyak terlihat. Padahal menurutnya, tidak sedikit perempuan di Indonesia yang bisa dan mampu menjadi ‘pahlawan’ di bidangnya masing-masing.

“Kita perlu menunjukan kehadiran perempuan harus menunjukkan bukan hanya sebagai pelengkap, tapi juga harus menunjukkan kekuatan politik perempuan,” ujar Miryam di Jakarta, Senin (30/5).

Miryam juga menyinggung kasus kekerasan terhadap perempuan yang akhir-akhir ini marak terjadi di berbagai daerah. Untuk itu, anggota Komisi V DPR ini menilai pentingnya organisasi perempuan di Indonesia khususnya Srikandi Hanura bisa ikut memberdayakan perempuan agar tak selalu jadi korban kekerasan.

“Perempuan rentan mengalami pelecehan seksual. Kejadian Yuyun di Bengkulu, dan masih banyak perempuan lain yang menjadi korban kekerasan seksual. Akhir 2015 ada sekitar 229 ribu sekian angka kekerasan terjadi terhadap perempuan, mulai dari pelecehan seksual, hingga diskriminasi. Kita mendukung Perppu Perlindungan Anak,” ungkap Miryam.

Bendahara Fraksi Hanura di DPR ini menambahkan, selama 5 tahun berdiri, Srikandi Hanura memiliki cita-cita membangun 1 juta usaha masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut kata Miryam, juga sejalan dengan program nawa cita Presiden Jokowi yang membangun ekonomi kerakyatan.

“Dalam 5 tahun kita membangun gerakan ekonomi keluarga mandiri, dari program 1 juta warung sudah sekitar 800 warung telah dibangun. Ini sesuai dengan nawa cita Presiden Jokowi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: