Kekhawatiran Presiden Joko Widodo terhadap dunia investasi tidak bisa dibendung, hingga pada sidang kabinet tercetus kecemasannya melihat gejala yang menghambat investasi oleh regulasi yang dikeluarkan ditingkat kementerian. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Nasir Djamil menyebut Nawacita sebagai program yang gagal dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Ia pun memplesetkan program tersebut menjadi duka cita.

“Nawacita sudah menjadi duka cita,” ujar Nasir dalam diskusi bertajuk ‘Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokiwi-JK’ di Jakarta Selatan, Jum’at (6/10).

Pernyataan di atas dilontarkan Nasir karena kondisi keuangan negara tengah berada dalam titik nadir. Ia pun mengutip pernyataan mantan Menko Maritim, Rizal Ramli, yang menyebut prioritas pemerintah saat ini adalah membayar utang yang telah jatuh tempo.

Menurut Nasir, keadaan ini disebabkan oleh banyaknya kelompok elite di sekeliling Presiden Joko Widodo. Para elite ini disebutnya sebagai pihak yang memasok menteri-menteri di Kabinet Kerja.

Karenanya, para menteri yang menjabat pun tidak menjalankan tugasnya sesuai amanah rakyat, melainkan hanya berdasar pada kepentingan elite belaka.

“Mungkin hanya 1-2 orang menteri yang dikenal sama Jokowi, yang dia kenal baik barangkali. Selebihnya dia enggak kenal,” kata Nasir.

Ia sendiri mengakui jika kondisi keuangan negara tengah dalam taraf mengkhawatirkan. Tidak sedikit pembangunan infrastruktur yang dijalankan dengan utang.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby