Jakarta, aktual.com – Wudhu berfungsi sebagai perlindungan dari godaan setan. Orang yang secara konsisten menjaga wudhu akan lebih termotivasi untuk beribadah, sementara mereka yang tidak menjaganya akan cenderung kurang bersemangat dalam beribadah.
Menjaga wudhu melibatkan pemeliharaan kesucian baik fisik maupun batin. Kesucian fisik berarti menjalankan wudhu dengan benar menggunakan air, sementara kesucian batin melibatkan menjaga konsistensi hati dalam beribadah kepada Allah SWT.
Untuk membuat wudhu menjadi lebih sempurna, penting untuk mengikuti sunah-sunahnya, termasuk membersihkan tangan, mulut, rongga hidung, serta sela-sela jari tangan dan kaki.
Selanjutnya, saat melakukan wudhu, penting untuk melakukannya dengan penuh khushu’ (khusyuk) dan ketenangan. Sambil membaca basmalah sebelum memulai wudhu dan juga membaca doa setelah selesai.
Keutamaan terbesar dari wudhu adalah terhapusnya dosa-dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «إذا توضَّأ العبدُ المسلم، أو المؤمن فغسل وَجهَهُ خرج مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نظر إليها بِعَينَيهِ مع الماء، أو مع آخر قَطْرِ الماء، فإذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيئة كان بَطَشَتْهَا يداه مع الماء، أو مع آخِرِ قطر الماء، فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مَشَتْهَا رِجْلَاه مع الماء أو مع آخر قطر الماء حتى يخرج نَقِيًا من الذنوب».
“Apabila seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari wajahnya bersama air itu atau bersama tetesan air yang terakhir segala kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka akan keluar dari kedua tangannya bersama air itu atau bersama tetesan air yang terakhir segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar bersama air itu atau bersama tetesan air yang terakhir segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosanya.” (HR Muslim).
Selain itu, mereka yang secara terus-menerus menjaga wudhu juga secara tidak langsung menjaga kesehatan mereka dan menghindari penyakit. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kuman atau penyakit yang dapat menempel pada tubuh mereka, terutama pada bagian tubuh yang dibasuh saat wudhu, akan terbuang bersamaan dengan air yang mengalir.
Dengan memahami konsep ini, semoga kita terinspirasi untuk selalu menjaga wudhu, bahkan ketika kita bersiap tidur di malam hari.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ، ثُمَّ قُلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ ؛ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ ، وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ
“Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudu ketika hendak salat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan bacalah,
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
‘Ya Allah, aku tundukkan wajahku kepada-Mu. Aku pasrahkan urusanku kepada-Mu. Aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena rasa takut dan penuh harap kepada-Mu. Tak ada tempat berlindung dan menyelematkan diri hukuman-Mu kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus.’
Jika engkau mati di malam itu, maka kamu mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).
(Rizky Zulkarnain)