Maulana Syarif Sidi Syaikh Dr. Yusri Rusydi Sayid Jabr Al Hasani saat menggelar Ta’lim, Dzikir dan Ihya Nisfu Sya’ban (menghidupkan Nisfu Say’ban) di Ma’had ar Raudhatu Ihsan wa Zawiyah Qadiriyah Syadziliyah Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation Jl. Tebet Barat VIII No. 50 Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Maulana Syekh Yusri Rusydi menjelaskan, bahwa diantara keistimewaan baginda Nabi Muhammad Saw ialah Allah telah memberikan kepadanya sesuatu yang dipinta oleh seorang Nabi tanpa baginda memintanya. Diantaranya adalah kelapangan hati yang dipinta oleh Nabi Musa As ketika menghadapi Fir’aun beliau berdoa,

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي

“Musa telah berdoa; Wahai Tuhan lapangkanlah dadaku,” (QS. Taha: 25).

Sedangkan Rasulullah Saw telah mendapatkannya tanpa meminta. Allah berfirman,

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

“Bukanlah Aku telah lapangkan dadamu wahai Muhammad” (QS. Al-Insyirah: 1).

Kemudian Nabi Musa As pun berdoa

وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

“Mudahkanlah segala urusan untukku” (QS. Taha: 26).

Dan Allah pun telah memudahkan segala urusan Rasulullah Saw, tanpa didahului oleh meminta, sebagaiaman dalam firman allah

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَى

“Dan Kami berikan engkau kepada kemudahan dalam urusan,” (QS. Al-A’la ayat: 8).

Nabi Musa As meminta kepada Allah agar dilancarkan dalam berdakwah kepada Fir’aun dan kaumnya sehingga bisa menang dalam berhujjah menghapinya sebagaimana dalam firman Allah

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

“Dan lepaskanlah ikatan pada lisanku, sehingga mereka memahami akan perkataanku” (QS. Taha: 27,28).

Dan Allah telah jadikan lesan baginda Nabi SAW sebagai wasilah agar Al-Qur’an yang merupakan al hujjah al balighah (hujjah yang sangat kuat) bisa menjadi mudah untuk umatnya, yang jikalau tidak ada lesan Rasulullah Saw maka Al-Qur’an ini tidak akan mudah menjadi petunjuk bagi manusia.
Sebagaimana Allah berfirman

فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ

“Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an itu dengan perantara lesan engkau wahai Muhammad” (QS. Maryam: 97).

Nabi Musa As meminta kepada Allah agar dikirimkan seorang Nabi untuk membantunya sehingga meringankan beban dakwahnya, kemudian Allah pun kabulkan dengan menjadikan Harun As sebagai seorang Nabi. Sebagaimana Allah berfirman

وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي

“Dan jadikanlah seorang penolong bagiku dari keluargaku” (QS. Taha: 29).

Sedangkan Allah telah ringankan beban baginda Nabi kita tanpa memerlukan pertolongan dari selain Tuhannya, sebagaimana Allah berfirman

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ

“Dan telah Kami lepas beban dari dirimu” (QS. Al-Insyirah: 2).

Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Musa As merupakan seorang Nabi Ulil ‘Azmi yang merupakan satu diantara para Nabi yang memiliki azam yang sangat kuat. Mereka para Ulul ‘Azmi adalah baginda Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nuh ‘alaihimussalam. Hal ini menunjukkan bahwa baginda Nabi Muhammad SAW adalah merupakan makhluk pilihan Allah yang menjadi pimpinan dari para Nabi dan Rasul-Nya. Allah telah berfirman,

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ

“Mereka para Rasul telah kami utamakan diantara mereka,” (QS. Al-Baqarah: 253).

Bahkan bagindapun telah diberikan sesuatu yang telah dipinta oleh Nabi Ibrahim As sebagai bapak dari para Nabi. Nabi Ibrahim telah berdo’a kepada Allah agar senantiasa namanya disebutkan oleh kaum yang akan datang setelahnya, sebagaimana dikatakan dalam Al Qur’an

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ

“Dan jadikanlah untukku sebutan yang baik pada umat yang akan datang,” (QS. As-Syu’ara: 84)

Dan Allah mengabulkan doanya dengan penyebutan ummat Rasulullah ketika membaca shalawat dalam tasyahudnya, yang dikenal dengan shalawat Ibrahimiyyah, yaitu shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah untuk ummat ini.

Adapun nama Rasulullah adalah selalu disebutkan dalam setiap waktu, ketika adzan berkumandang. Yaitu tatkala sang muadzin menyebutkan lafadz syahadat, maka nama Rasulallah akan disebutkan pula bersamanya. Karena adzan ini adalah terus berputar dari waktu ke waktu pada tempat yang berbeda diseluruh belahan dunia. Ini adalah tafsiran dari firman Allah

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

“Dan telah Kami tinggikan namamu wahai Muhammad,” (QS. Al-Insyirah: 4).

Demikianlah keutamaan Rasulullah Saw yang tidak akan pernah diketahui kecuali oleh Dzat Yang Maha Menciptakannya.

Wallahu A’lam.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain