Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/4). Akibat banjir yang terjadi sejak Kamis (21/4) tersebut, ratusan rumah terendam air setinggi tiga meter lebih serta ribuan warga terpaksa mengungsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/16.

Bekasi, Aktual.com – Warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat memilih bertahan di lokasi pengungsian, sejak banjir melanda Kamis (21/4). Kekhawatiran adanya banjir susulan yang menyebabkan mereka memilih bertahan di pengungsian.

Salah seorang warga, Nurwita (59), tinggal di tenda pengungsian bersama anak dan cucu. Meskipun fasilitas di tenda minim, tapi dia mengatakan lebih mementingkan keselamatan diri dan keluarganya. Dan merelakan rumah serta isinya terendam banjir. “Yang penting keluarga saya sehat, hal lain tidak terlalu penting, masih bisa dicari kalau kita sehat,” kata dia.

Begitu juga Wawan (45) yang memilih tetap bertahan di pengungsian bersama istri dan keempat anaknya. “Saya khawatir kalau pulang, anak-anak justru rentan terserang penyakit karena rumah belum bersih, masih banyak lumpur sisa genangan yang tertinggal,” kata dia.

Rencananya, Wawan baru mau pulang untuk membersihkan rumah Sabtu (23/4) pagi ini setelah banjir mulai surut. “Kalau rumah sudah bersih, baru saya pindah dari pengungsian dan pulang ke rumah,” kata dia.

Diketahui, banjir menggenangi Perumahan Pondok Gede Permai hingga ketinggian empat meter. Merendam tiga RW dan mengakibatkan 9.000 warga terdampak. Sekitar 150 warga yang didominasi orang tua, anak, dan ibu hamil mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan TNI di area luar perumahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara