Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat di tengah kekhawatiran pelaku pasar terkait proses negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

IHSG dibuka 2,04 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.523,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,5 poin atau 0,05 persen menjadi 1.028,39.

“Diperkirakan pergerakan IHSG minggu ini akan ditentukan oleh faktor eksternal seperti progress pembicaraan dagang dan juga rilis angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal ke kuartal dan juga inflasi yang menentukan arah kebijakan The Fed,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin (11/1).

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum 1 Maret 2019 atau tenggat tarif terhadap produk China yang senilai 200 miliar dolar AS. Namun, Trump bersedia untuk memperpanjang tenggat waktu jika melihat progres yang signifikan dalam perundingan.

Di sisi lain, perwakilan dagang AS Robert Lightizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan melanjutkan pembicaraan di Beijing minggu ini.

Artikel ini ditulis oleh: