Jakarta, Aktual.co — Syirik, iri hati dan dengki merupakan perasaan tidak senang dengan kelebihan atau kemajuan orang lain. Dalam agama Islam hal ini disebut sebagai penyakit hati. Layaknya penyakit sudah pasti akan menggerogoti badan dan jiwa si penyandang sifat iri dan dengki. Sifat dan perilaku sirik termasuk kepada tingkah laku yang jahat, sangat jahat dan berdosa.
Rasulullah SAW bersabda, “Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari).
Dalam pola pikir yang butek, cetek dan dangkal, lalu disikapi dengan tingkah yang jahat, biasanya orang yang syirik dan dengki kepada orang yang ditujunya selalu diiringi dengan perbuatan jahat. Yaitu, perbuatan yang berusaha untuk menghancurkan yang ditujunya.
Kondisi iri dengki dan syirik ini biasanya hinggap dalam jiwa yang kerdil, pikiran yang dangkal dan kurang ilmu. Termasuk kepada orang yang kurang pergaulan.
Dengki atau syirik adalah sifat sangat tercela, dan berdampak negatif terhadap jiwa, raga dan agama. Begitu besarnya dampak dengki, hingga Allah SWT memerintahkan manusia untuk berlindung diri kepada Nya dari sifat tersebut dan pelakunya.
وَمِن شَرِّحاَسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq.5)
Dalam menghadapi godaan sifat dengki ada 10 langkah penangkal yang dikupas khusus oleh Ibnu al-Qoyyim dalam Tafsir al-Qoyyim:
1. Berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan orang yang dengki.
2. Bertaqwa kepada Allah SWT, melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطُُ
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu, sesungguhnya Allah SWT mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Imran: 120).
3. Bersabar menghadapi musuh, tidak mau membunuh, dan tidak mengeluh dalam menghadapi gangguannya.
4. Bertawakal kepada Allah SWT, barang siapa bertawakal kepada Allah SWT. Niscaya Allah SWT akan mencukupinya.
Allah SWT berfirman. وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. Ath Thalaaq : 3)
5. Mengosongkan hati dari memikirkannya dan selalu berusaha menghapusnya apabila terlintas dalam pikirannya.
6. Menghadapkan diri kepada Allah SWT, ikhlas kepada-Nya, dan selalu mencari cinta dan ridhaNya
7. Bertaubat kepada Allah SWT dari dosa-dosa yang pernah dilakukan, karena dosa-dosa tersebut membuat musuh dapat menguasai diri kita.
Firman Allah SWT, وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuura : 30).
8. Bersedekah dan beramal saleh.
9. Memadamkan kedengkian pendengki dan kejahatan penganiaya dengan cara berbuat baik kepadanya.
10. Ikhlas dalam mengesakan Allah SWT, yang merupakan Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Sepuluh cara di atas dapat mudah menolak kejahatan orang-orang dengki, pandangan mata dan tukang sihir. Oleh karena itu, tidak ada cara yang efektif di bandingkan dengan menghadapkan diri kepada Allah SWT semata.
Artikel ini ditulis oleh: