Jakarta, Aktual.com – Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, yang baru-baru ini dipecat oleh PBNU, mengungkapkan bahwa dirinya pernah ditawari mobil Alphard dan uang sebesar Rp 8 miliar oleh tim sukses salah satu Calon Presiden (Capres).

Kiai Marzuki menegaskan penolakannya karena meyakini uang sogok tak akan membawa berkah.

“Saya pernah digoda Alphard. Ya, begini ini memimpin NU,” ujar Kiai Marzuki Mustamar, menjelaskan pengalamannya dalam taushiah di depan warga NU.

Bahkan, Kiai Marzuki mengungkapkan bahwa selain tawaran mobil mewah, ia juga pernah ditawari uang sebesar Rp 8 miliar.

Namun, Kiai Marzuki kembali menolak dengan alasan khawatir uang tersebut akan membuat pondok pesantren yang diasuhnya kehilangan berkah.

“Jadi perkara, nanti pondok saya tak barokah,” tegas Kiai Marzuki, sambil menjelaskan bahwa pondok pesantrennya sedang dalam pembangunan, tetapi terkendala kekurangan dana.

Meskipun mengalami tekanan keuangan, Kiai Marzuki Mustamar bersyukur karena merasa selalu dituntun oleh gurunya, KH Masduki Mahfud, yang sudah wafat. Hal ini membuatnya tetap kukuh menolak suap.

“Kiai Masduki Mahfud selalu mengingatkan agar tidak menerima uang suap. Tadi malam Rais Aam pidato mengarahkan ke 02,” jelas Kiai Marzuki.

Meski belum jelas alasan pemecatannya, PBNU membantah keterkaitan pemecatan Kiai Marzuki Mustamar dengan politik, terutama Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hal internal organisasi dan sudah sesuai dengan AD/ART PBNU.

“Jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” tutur Amin Said Husni.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah
Jalil