Jakarta, Aktual.co — Sebagian besar dari Anda mungkin takut dengan dokter gigi. Suara bor yang berdengung sudah cukup membuat hati Anda berdecak gemetaran. Terkadang, Anda lebih memilih membatalkan janji dengan dokter gigi. Itu contoh beberapa alasan Anda menghindari dokter gigi. Di bawah ini Aktual.co akan membahas penyebab dari sakit gigi yang sering ditemui pada penderita pada umumnya.
Masalah dengan akar gigi
Gigi mirip dengan sistem organ lain dalam tubuh manusia, bahwa mereka membutuhkan suplai darah, limfatik dan drainase vena, dan saraf innervations. Saluran akar, bagaimana pun juga, adalah gigi mati, dan mereka bisa menjadi salah satu sumber negatif toksisitas bakteri kronis dalam tubuh Anda.
Perlu diketahui bahwa, bila ada organ lain di dalam tubuh Anda mati, maka wajib diganti sehingga bakteri dan nekrosis tidak akan ‘mengatur’ serta menimbulkan rasa sakit ‘membunuh’ Anda.
Namun sayangnya, gigi mati biasanya tertinggal di dalam tubuh. Gigi memiliki akar dengan kanal utama dan saluran penyeimbang, dan sering berada di bagian samping saraf. Ketika saluran akar beraktivitas, saraf dari kanal utama akan menghapusnya, tetapi tidak ada akses ke bagian samping, yang memiliki saraf mati tertinggal di ruang tersebut.
Bakteri anaerob yang tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup hidup di saluran samping ini akan melepaskan racun yang menyebabkan infeksi kronis. Pasokan darah dan limfatik yang mengelilingi gigi ini menguras racun tersebut dan memungkinkan dalam menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini memungkinkan, bakteri itu menyerang organ dan menyebabkan semua jenis proses penyakit seperti penyakit autoimun, kanker, IBS, depresi, dan banyak lagi.
Semakin lama gigi ini tinggal di dalam tubuh Anda, maka sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Dan, jangan berpikir antibiotik akan bekerja – karena bakteri ini dilindungi di dalam gigi mati.
Jika gigi yang terinfeksi wajib dicabut untuk beberapa alasan, dokter gigi mempertimbangkan holistik yang menggunakan teknik ekstraksi, yang menghilangkan ligamen dan material untuk mendorong penyembuhan dari infeksi.
Toksisitas amalgam gigi
Tambalan amalgam gigi dapat melepaskan merkuri, timah, tembaga, dan perak ke dalam tubuh. Logam ini memiliki berbagai tingkat toksisitas, dan ketika digunakan sebagai tambalan gigi, dapat menimbulkan korosi atau memisahkan menjadi ion logam. Ion-ion ini kemudian bermigrasi dari gigi ke akar, mulut, tulang, jaringan ikat rahang, dan akhirnya ke saraf.
Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan masuk ke dalam sistem saraf pusat, di mana ion secara permanen akan tinggal serta mengganggu fungsi tubuh secara jika mereka tidak dihilangkan.
Sementara itu, semua logam yang digunakan untuk restorasi gigi yang beracun, yang paling berbahaya adalah merkuri amalgam gigi (perak), dimana sering digunakan untuk tambalan. Untuk diketahui, “tambalan perak” ini mengandung 50 persen merkuri dan hanya 25 persen perak. Mercury telah diakui sebagai racun sejak abad 15, namun mereka telah digunakan dalam kedokteran gigi sejak tahun 1820-an.
Dokter gigi ternama, Richard D. Fischer, DDS menjelaskan, “Saya tidak merasa nyaman menggunakan zat (amalgam merkuri) yang direkomendasikan oleh EPA, karena zat itu menjadi bahaya sebagai pembuangan limbah. Saya tidak bisa membuangnya di tempat sampah, mengubur dalam tanah, atau meletakkannya di tempat pembuangan sampah, tetapi mereka (dokter gigi) mengatakan tidak apa-apa untuk memasukkannya ke dalam mulut manusia. Itu tidak masuk akal “.
Perlu diingat bahwa karena kandungan mineralnya, air liur dalam mulut mengandung elektrik konduktif. Ketika air liur berinteraksi dengan restorasi yang mengandung logam gigi, baterai yang mampu menyebabkan efek yang dikenal sebagai electrogalvanism. Hal ini cukup sederhana, dimana listrik yang dihasilkan untuk menambal penderita sakit gigi.
Sementara itu, air liur sebagai ‘conductant’ dan tambalan logam yang berbeda akan menetralisir satu sama lain dalam mengimbangi muatan listrik. Hal ini menyebabkan timbulnya bahan beracun dalam mengikis dan ‘bocor’ ke dalam tubuh manusia.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk menghindari tambalan merkuri dan memiliki orang-orang yang ahli serta professional dalam menyembuhkan sakit gigi, seperti seorang dokter gigi biologis.
Cara alami bersihkan kesehatan mulut Anda
Salah satu cara termudah untuk memulai membersihkan kesehatan mulut Anda adalah dengan mengonsumsi makanan padat yang mengandung gizi, yang biasa terdapat dalam produk organik.
Lakukan cara ini dengan menghindari makanan yang mengandung tepung, gula, dan makanan olahan yang menciptakan keasaman dan mencegah penyerapan nutrisi.Disamping itu, Anda juga bisa mempertimbangkan bagaimana menjaga kesehatan gigi tanpa saluran akar, tambalan logam, dan perawatan ‘fluoride’, demikian NaturalNews melaporkan, pada Rabu (11/3) malam.
Artikel ini ditulis oleh: