Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (kedua kiri), Hidayat Nur Wahid (kanan) serta pimpinan fraksi MPR RI memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait undangan pidato laporan kinerja lembaga negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7). Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengundang delapan lembaga negara yaitu Presiden, DPR, DPD, MA, KY, MK, BPK, termasuk MPR untuk menyampaikan kinerjanya kepada rakyat pada pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2015, hal tersebut merupakan tradisi baru dalam sidang MPR RI. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) dalam agenda pertemuan pimpinan partai di rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (11/3).

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak bisa datang karena kesibukanya sebagai Ketua MPR.

“Iya (PAN tak ikut -red), karena agenda PAN yang diberikan tidak memungkinkan,” kata Hasto usai pertemuan.

Informasi yang dihimpun Aktual.com sejumlah petinggi di KIH belum mengizinkan PAN ikut dalam agenda pertemuan pimpinan partai. Pasalnya PAN masih dianggap berada di dua sisi.

Khususnya terkait dengan kedekatan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Koalisi Merah Putih (KMP). “Loyalitas PAN masih dipertanyakan oleh teman-teman,” ujar sumber Aktual.com.

Seperti diketahui sejak menyatakan bergabung dalam basiran partai pendukung pemerintah PAN belum juga mendapatkan jatah di pemerintahan. Bahkan sejumlah elit PAN mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan reshuffle kabinet.

Artikel ini ditulis oleh: