Jakarta, Aktual.com — Menteri ESDM Sudirman Said dan Perusahaan Asal Jepang Inpex diam-diam dikabarkan tengah memesan galangan kapal yang akan digunakan untuk Proyek Kilang LNG Offshore di Blok Masela, meskipun saat ini keputusan untuk membangun kilang LNG masih belum diputuskan Presiden Joko Widodo apakah akan dibangun Offshore (terapung) atau onshore (di darat).

Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Maluku, Dharma Oratmangun meminta Presiden Jokowi untuk tegas menyikapi perkembangan polemik Blok Masela.

“Jika betul sudah ada kapal yang dibangun di galangan kapal di Korea dan jika betul juga dikerjakan atas restu dari Menteri ESDM, Sudirman Said maka hal ini patut dipertanyakan,” katanya seperti dikutip dan ditulis Rabu (17/2).

Menurutnya Jokowi harus betul-betul memberikan ketegasan jika benar telah ada langkah-langkah pembangunan kapal dimaksud. Informasi ini penting dan perlu dicek kebenarannya, jangan sampai hal ini dapat memicu peta konflik bagi pemerintah sendiri.

“Hal-hal ini memang masih bersifat informatif saja namun presiden mempunyai kewenangan dan kelengkapan aparat untuk melakukan pengecekan terhadap validitas informasi ini. Jika misalnya sudah ada jalan untuk membangun pengelolaan kilang di laut maka bagaimana dengan nasib dari warga Desa Oliilit, Kabupaten MTB yang saat ini lahannya telah dibebaskan. Sedangkan rencana pengembangannya saja belum disetujui pemerintah pusat. Jangan sampai pembebasan lahan adalah langkah formalitas saja karena masyarakat tidak punya kebebasan menentukan sikap,” jelasnya.

Untuk diketahui, informasi ini bermula dari ungkapan Anggota DPD Dapil Maluku Nono Sampono seperti dikutip Rabu (17/2). Dia menduga pembuaatan kapal ini sengaja disiapkan untuk kilang laut Blok Masela sesuai instruksi Menteri ESDM Sudirman Said.

“Pekerjaan pembuatan kapal itu dilakukan secara diam-diam,” ujar Nono yang mengaku memiliki bukti, namun enggan untuk mempublikasikannya.

Mantan Komandan Paspampres ini tidak suka dengan langkah yang dilakukan Menteri ESDM secara diam-diam, karena secara tidak langsung, yang bersangkutan telah memaksakan keinginannya untuk pembangunan kilang Blok Masela di laut.

“Saya kaget, secara diam-diam Menteri ESDM bersama dengan Inpex telah melakukan pembuatan kapal di Korsel untuk dijadikan kilang di laut. Ini seakan-akan Menteri ESDM memaksakan kehendak untuk pengelolaan Blok Masela di laut,” tandasnya.

Pantas saja kata dia, Sudirman sangat bersemangat dan ingin sekali agar pembangunan kilang offshore, karena apabila diputuskan untuk pembagunan kilang onshore, maka hal itu akan sangat merugikannya.

“Nanti dia kan bisa rugi, kalau pembuatan kilang Blok Masela di darat. Pembuatan kapal itu sangat memakan biaya yang besar. Jika kapalnya tidak digunakan, maka dia akan rugi. Dia pasti berpikir akan diapakan nantinya kapal itu kalau pembangunannya di darat. Makanya ia sangat berkeninginan untuk pembuatan blok masela di laut,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan