Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (kiri) meninjau lokasi bom bunuh diri di Halte TransJakarta Koridor 7 Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (28/5/2017). Dalam tinjauannya Djarot meminta halte-halte bus Transjakarta dipasangi "metal detector" untuk menjaga keamanan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono, menyebut kegiatan penjualan sembako di halte-halte Transjakarta berdampak positif. Walaupun, sempat terjadi kendala pada kegiatan jual sembako dihari pertamanya.

“Jumat itu kita harap dimaklumi dengan segala macam upaya sehari kita miss,” kata Budi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/5).

Budi menyatakan kegiatan penjualan sembako ini dinamakan ‘Sembako On Shelter (SOS)’ bertujuan untuk mudah dikenal orang.

“Makanya kami sebut ini sebagai kegiatan SOS. Sembako On Shelter. Jadi, tujuannya supaya mudah dikenal,” jelas Budi.

Ia menolak jika kegitan sembako tersebut sebagai upaya untuk menurunkan harga pangan dan mematikan pedagang warung.

“Kalau dijual di halte nanti mematikan pedagang warung. Saya jamin enggak, yang dipasang harga HET loh bukan harga murah. ini bukan upaya menurunkan harga. ini untuk menjaga kestabilan harga. Silahkan warung jual lebih murah, silahkan ada yang lebih murah, kami jual dengan HET tidak lebih murah,” kilah BUdi.

Diberitakan Selama Bulan Suci Ramadhan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menjual sembako dengan Harga Eceran Terendah (HET) di 23 halte Transjakarta. Penjualan sembako di halte-halte Transjakarta berkerjasama dengan PD Pasar Jaya dan PT Tjipinang Food Station.

Selain penjualan sembako, PT Transjakarta juga membagikan takjil gratis kepada para pelanggan Transjakarta selama Bulan Suci Ramadhan.

Pewarta : Gespy Kartikawati Amino

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs