Jakarta, Aktual.com-Presiden Donald Trump memecat Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus. Ia pun menunjuk Jenderal John Kelly yang kini menjabat sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri sebagai Kepala Staf Gedung Putih yang baru.
Trump membuat pengumuman itu lewat sejumlah pesan Twitter pada Jumat (28/7) petang waktu setempat, setelah terjadi konflik antara Priebus dan Anthony Scaramucci, Direktur Komunikasi Gedung Putih yang baru saja ditunjuk Trump.
Konflik di antara para pejabat tinggi di Gedung Putih itu berasal dari tuduhan tentang pembocoran percakapan-percakapan rahasia di pusat Pemerintahan Amerika itu.
Priebus kemudian menjadi bulan-bulanan sejak dituduh Scaramucci sebagai ‘pembocor’ informasi kepada media.
Bahkan Scaramucci juga sempat menelepon seorang wartawan dan melontarkan kata-kata kasar yang tidak senonoh yang ditujukan kepada Priebus, yang disebutnya sebagai penderita skizofrenia yang paranoid.
Pada sesi wawancara dengan CNN, Priebus menyebut jika dirinya mengundurkan diri pada Kamis usai berbicara dengan Trump.
“Presiden menginginkan arah yang berbeda,” sebut dia kepada Wolf Blitzer dari CNN. Sembari menambahkan, pemilihan John Kelly merupakan ‘keputusan yang brilian.’
Preibus bukan orang pertama yang terdepak dari Gedung Putih gara-gara Scaramucci. Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, pun mengundurkan diri saat Anthony Scaramucci diangkat mengisi posisi yang ditinggalkan Mike Dubke setelah tiga bulan menjabat.
Dalam serangkaian cuitan Jumat lalu, Trump memuji Kelly sebagai ‘orang Amerika yang hebat’ dan ‘pemimpin yang hebat.’
“John telah melakukan tugas secara spektakuler di dinas keamanan dalam negeri, dia adalah bintang sejati pemerintahan saya,” cuit Trump.
Kelly sendiri mulai akan bekerja Senin depan. Juru bicara Gedung Putih mengatakan jabatan kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri akan dialihkan kepada wakilnya, Elaine Duke.
Dalam cuitan ketiga, Trump pun memuji Kepala Staf yang telah dicopotnya, seorang pendukung setia yang sebelumnya merupakan Ketua Komite Nasional Partai Republik (Republican National Committee, RNC).
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Reince Priebus atas pengabdiannya dan dedikasinya kepada negaranya. Kami menyelesaikan banyak hal bersama-sama dan saya bangga kepadanya,” cuit Trump.
Sebagai Ketua RNC, Preibus bertindak sebagai jembatan antara Trump yang saat itu masih calon presiden dan Partai Republik yang kerap gusar dengan sikap Trump.
Pada setengah tahun pertama ini, Pemerintah Trump telah didera oleh sejumlah pengunduran diri dan pemecatan para pejabat elite, terutama terkait dengan penyelidikan atas keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden yang menguntungkannya.
Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Michael Flynn dipaksa mundur hanya 23 hari setelah menjabat.
Presiden Trump juga telah memecat Direktur FBI James Comey berhubungan dengan penyelidikan perkara Rusia, penjabat Jaksa Agung Sally Yates perihal kebijakan imigrasi, dan jaksa federal Preet Bharara yang tak mau mengangkat telepon dari Trump karena dianggapnya tak wajar.
Jaksa Agung sekarang, Jeff Sessions, yang jabatannya belum lagi enam bulan, juga terancam setelah Trump mengecam pedas di Twitter karena dia menolak turut campur dalam penyelidikan kongkalikong Rusia dan kampanye Trump selama pemilu presiden.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















