Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Golkar versi Munas Ancol, Leo Nababan mengungkapkan bahwa telah terjadi penyerangan oleh orang tidak dikenal terhadap kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo, membantah jika pada Senin (8/6) pagi ada penyerangan atas nama kubu Aburizal Bakrie. Bahkan, Bamsoet menuding balik jika kubu Agung Laksono yang telah melakukan premanisme.
“Emangnya itu milik nenek moyangnya main gembok-gembok dan pakai penjagaan preman sehingga kader partai yang lain tidak bisa masuk. Saya menduga jangan-jangan mereka sengaja ingin menguasai kantor partai Golkar untuk buat kos-kosan,” ungkapnya, Selasa (9/6).
Seperti diketahui, Ketua DPP Golkar versi Munas Ancol, Leo Nababan Leo Nababan menyebutkan dugaan penyerangan kantor DPP Golkar tentunya sudah menyalahi aturan antar dua kubu untuk islah.
“Saya pribadi mengusulkan hari ini untuk dibubarkan islah untuk Pilkada, karena tidak ada ketulusan,” ungkap dia.
Masih kata Leo, kesepakatan dua Kubu Munas Bali dan Munas Ancol yang sudah berjalan sudah tidak ada artinya lagi.
“Untuk apa kita buat lagi kesepakatan kalau tidak ada kikhlasan dan ketulusan. Kalau saling serang itu ga betul lah. Saya pribadi uslkan dibubarkan saja, biar main trus saja, biar ketaun siapa yang benar,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: