Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Faisal Abdullah saat pelepasan peserta kirab pemuda zona II di Merauke, Papua, Jumat (7/8).

Merauke, Aktual.com – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Faisal Abdullah mengatakan, kirab pemuda akan memantau pelaksanaan pembangunan di 34 provinsi Indonesia.

Mereka diharapkan dapat menjadi saksi hidup bagaimana Indonesia bergerak menjadi bangsa mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.

“Apa pun yang dilihat dan dialami adik-adik semua (peserta kirab pemuda) selama 73 hari di lapangan, kabarkan kepada masyarakat, kepada kita semua, kepada pemuda yang ada dimanapun berada bahwa betul atau tidaknya pembangunan ini terlaksana dengan baik,” ujar Faisal pada pelepasan peserta kirab pemuda zona II di Merauke, Papua, Jumat (7/8).

Sama halnya dengan atlet Indonesia yang berkompetisi dalam Asian Games, menurut Faisal, peserta kirab pemuda juga harus menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar yang tak bisa dianggap remeh. Melalui napak tilas pada kegiatan kirab pemuda tersebut ia berharap, peserta kirab pemuda dapat mengungkap kekayaan yang dimiliki Indonesia.

“Semoga perjalanan mereka dapat meningkatkan kepercayaan internasional kepada Indonesia, yang kita buktikan bersama dengan pahlawan olahraga kita kemarin di Asian Games, yang sudah berhasil mengangkat harkat martabat menjadi urutan ke 4 dari urutan ke 17 (Asian Games),” ungkapnya.

Peserta kirab pemuda, lanjutnya, adalah pemuda terpilih dengan mengikuti serangkaian seleksi ketat yang telah berhasil menggugurkan ribuan peserta seleksi lainnya. Untuk itu, 88 peserta terpilih dan 2 orang perwakilan dari Sabang (Aceh) sebagai lokasi start zona I dan Merauke sebagai lokasi start zona II dapat mencurahkan segala perhatian dan tenaga pada setiap titik persinggahan kirab pemuda.

“Pada setiap titik singgah Anda (peserta kirab) akan melakukan kegiatan-kegiatan yang tentunya harus menjadi panutan bagi daerah tersebut, yang tentunya untuk masa depan kita semu,” ujarnya.

Di sisi lain, Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengibaratkan kirab pemuda layaknya penjahit yang menjadi alat pemersatu bangsa. Menurutnya, kirab pemuda adalah gerakan yang mengungkap catatan bahwa sejarah Indonesia juga diprakasai oleh para pemuda.

“Perjalanan para pemuda ini adalah upaya penyatuan. Mereka ini akan menjadi young tailor man (penjahit muda), akan menjadi mesin jahit. Memang sakit, tetapi mereka menyatukan dengan hati dengan seluruh jiwa raga. Mereka akan menghadapi pahit getirya dari Merauke sampai sabang,” ujarnya.

Ia berharap, kirab pemuda akan menjadi saksi sejarah dengan merasakan betapa indahnya Indonesia dari Papua hingga Aceh yang berkeadilan, yang akan menjadi negara besar, dan negara yang hasil pembangunannya sudah bisa dirasakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby