Jakarta, aktual.com – Penting bagi kita untuk memahami upaya licik dan penyesatan yang dilakukan oleh Iblis, musuh Allah, agar kita tidak terjebak dalam perangkapnya. Seorang yang beriman seharusnya senantiasa berhati-hati terhadap upaya licik dan penipuan Iblis.
Iblis selalu berusaha menggunakan berbagai cara agar keimanan seseorang goyah. Kita bisa melihat contoh kelicikan Iblis dalam usahanya untuk menyesatkan manusia seperti yang diceritakan dalam Kitab Adabud Dunya wa ad-Din.
حُكِيَ عَنْ إبْلِيسَ – لَعَنَهُ اللَّهُ – أَنَّهُ حِينَ ظَهَرَ لِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَالَ : أَلَسْت تَقُولُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَك إلَّا مَا كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْك ؟ قَالَ : نَعَمْ قَالَ : فَارْمِ نَفْسَك مِنْ ذُرْوَةِ هَذَا الْجَبَلِ فَإِنَّهُ إنْ يُقَدِّرْ لَك السَّلَامَةَ تَسْلَمْ . فَقَالَ لَهُ : يَا مَلْعُونُ إنَّ لِلَّهِ أَنْ يَخْتَبِرَ عِبَادَهُ وَلَيْسَ لِلْعَبْدِ أَنْ يَخْتَبِرَ رَبَّهُ .
“Diceritakan dari Iblis laknathullah, bahwa ketika ia menampakkan diri kepada Nabi Isa bin Maryam, ia berkata: “Tidakkah engkau mengatakan, bahwa sesungguhnya tak akan menimpamu kecuali apa yang telah Allah putuskan atas dirimu?”.
“Iya,” jawab Nabi Isa.
“Kalau begitu terjunlah engkau dari puncak gunung ini, karena kalau Allah memutuskan dirimu selamat, engkau pun pasti selamat,” kata Iblis.
Nabi Isa pun berkata kepada Iblis: “Wahai makhluk terlaknat, sesungguhnya Allah punya hak untuk menguji hamba-hamba-Nya, tetapi seorang hamba tak punya hak untuk menguji Tuhannya”.
Iblis kerap menggunakan tipu daya dan penyesatan pada manusia melalui sifatnya yang dikenal sebagai Tazyin. Ini adalah cara dia menyamar untuk mempercantik sesuatu sehingga terlihat baik. Setan tidak langsung mendorong seseorang ke arah dosa dan kejahatan, melainkan ia merayu secara perlahan, seperti saat seseorang mendengar panggilan Azan di malam hari saat musim dingin, dan dia merayu pikiran dengan berbisik, “Lebih baik tidur saja di tempat tidur, kamu pasti lelah dan kelelahan.”
Di samping Tazyin, Iblis memiliki kemampuan yang disebut sebagai Talbis atau manipulasi. Setan berusaha mempengaruhi pikiran manusia dengan membuatnya yakin bahwa larangan sejati sebenarnya adalah hal yang diperbolehkan. Ada banyak cara lainnya serta kelicikan yang digunakan oleh Iblis dalam upayanya untuk menyesatkan manusia.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
Artinya: “Iblis berkata: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS Al-A’raf: Ayat 16-17).
Begitulah Iblis senantiasa menggoda dan mengoyahkan keimanan kita kepada Allah Swt.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain