London jauh berbeda jika dibandingkan dengan desa kecil di Darfur yang ia tinggalkan setelah dibakar habis oleh kelompok garis keras.

Tidak berapa lama kemudian, datanglah sepucuk surat dari seorang wanita Inggris bernama Anneke Elwes yang mengundangnya berjalan-jalan ke Taman Hampstead Heath di London.

Mereka diperkenalkan melalui layanan pertemanan yang dikelola oleh sebuah yayasan amal Freedom for Torture asal Inggris.

Sebagai seorang wanita dengan dua anak laki-laki yang hampir seusia Haron, Elwe (55 tahun) mengatakan bahwa Haron muda segera menjadi bagian dari keluarga mereka.

Bahkan, Haron untuk pertama kalinya ikut merayakan Natal dengan acara tradisional lomba telur dan sendok beberapa tahun lalu.

“Seluruh anggota keluarga menyambut saya layaknya sebagai anak sediri dan saya senang memiliki seorang ibu di Inggris. Sangat banyak migran yang tidak mempunyai kesempatan seperti ini,” kata Haron yang ditemui sedang duduk di depan rumah keluarga barunya di utara London.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby